Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Ini Cara Menyambung Durian yang Benar

Kompas.com - 28/09/2022, 10:34 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan akan buah durian yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut harus diimbangi dengan jumlah bibit yang ditanam.

Pembuatan bibit durian dapat dilakukan dengan cara penyambungan. Perbanyakan bibit dengan cara sambung banyak dilakukan pada berbagai tanaman.

Metode ini sudah terbukti dapat menghasilkan bibit yang unggul. Penggunaan bibit yang unggul akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan tanaman.

Baca juga: 5 Langkah Stek Durian, Mudah dan Cepat Tumbuh

Teknik penyambungan terbilang cukup sulit, karena perlu pengalaman untuk bisa mahir dan mengurangi resiko kegagalan. Namun bagi pemula yang ingin melakukan teknik ini jangan khawatir, karena pada artikel kali ini kita akan mengulas seputar cara menyambung durian yang benar.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (28/9/2022), berikut ulasan lengkapnya.

Ilustrasi durian musang king.SHUTTERSTOCK/BARLYPRODUCTION Ilustrasi durian musang king.

 

Persiapan alat dan bahan

Langkah pertama yang bisa dilakukan sebelum menyambung pohon durian yaitu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk perbanyakan ini, antara lain sebagai berikut. 

  1. Pisau yang tajam
  2. Plastik es
  3. Sarung tangan
  4. Alkohol
  5. Batang bawah (Rootstock)
  6. Batang atas (Entres)

Baca juga: Bagaimana Cara Mencangkok Durian? Ini Penjelasannya

Persiapan batang bawah

Batang bawah berasal dari biji durian yang disemai. Biji durian disemai menggunakan bedengan atau di dalam polybag.

Media semai yang digunakan berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Biji yang sudah disemai, akan siap disambung pada umur 6 bulan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau