Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Semangka agar Buahnya Besar dan Manis

Kompas.com - 18/10/2022, 08:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman semangka cocok ditanam di daerah dengan curah hujan berkisar antara 40 sampai 50 mm setiap bulannya. Buah semangka cocok untuk ditanam di daerah dengan suhu sekitar 25 derajat celcius pada siang hari.

Dengan demikian, jika Anda ingin budidaya semangka, Anda tidak perlu takut dengan kondisi lahan, karena tanaman ini bisa tumbuh di dataran tinggi ataupun dataran rendah.

Untuk kelembapan udara, tanaman semangka cocok untuk daerah yang kering dan cenderung miskin uap air.

Baca juga: Cara Menanam Semangka agar Buahnya Melimpah

Ilustrasi semangka non biji, semangka tanpa biji.SHUTTERSTOCK/PAULO VILELA Ilustrasi semangka non biji, semangka tanpa biji.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (18/10/2022), berikut cara budidaya semangka agar buahnya besar dan rasanya manis.

1. Pemilihan lahan

Tanaman semangka cocok untuk lahan yang memiliki lahan yang tidak ada naungannya atau cocok untuk daerah yang terkena sinar matahari secara langsung.

Kurangnya cahaya matahari dapat mengganggu proses perkembangan tanaman semangka, dan kemungkinan besar panen akan mundur.

Adapun kondisi tanah atau lahan tanaman semangka cocok untuk daerah yang gembur memiliki unsur hara yang tinggi. Tingkat pH tanah untuk tanaman semangka cocok pada kisaran 6 sampai 6,7.

Baca juga: Tips Menanam Semangka Kuning agar Tumbuh Subur

Jika kondisi tanah belum memenuhi kriteria tersebut, maka sebaiknya dilakukan proses pengapuran dengan kapur dolomit sampai pH tanah sesuai.

2. Persiapan benih

Jenis benih yang paling bagus untuk dibudidayakan yaitu jenis benih semangka hibrida impor. Jenis benih ini memiliki dua macam yaitu, triploid dan haploid.

Ilustrasi semangka, menanam semangka.SHUTTERSTOCK/DECHA SUKPRASET Ilustrasi semangka, menanam semangka.

Jika memilih benih triploid, sebaiknya hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyayat bijinya atau direnggangkan karena cangkang biji semangka ini cukup keras.

Adapun biji semangka haploid cukup mudah untuk disemaikan karena cangkang bijinya tidak sekeras triploid.

Baca juga: 8 Varietas Semangka Tanpa Biji, Apa Saja?

Selanjutnya adalah proses perendaman biji semangka. Setelah direnggangkan, biji semangka kemudian direndam di dalam air dengan campuran air hangat, hormon tumbuh, fungisida dan bakterisida.

Lamanya perendaman sekitar 30 menit, lalu biji semangka diangkat dan ditiriskan sampai biji tersebut kering. Setelah itu, bibit semangka siap untuk dikecambahkan dan siap untuk ditanam.

3. Pengolahan lahan

Yang perlu dilakukan saat pengolahan lahan persiapan sebelum menanam semangka adalah pembersihan media tanam. Usahakan jangan sampai ada gulma pengganggu di lahan.

Setelah tanah sudah bersih dari gulma atau batu-batuan pengganggu, buatlah bedengan supaya air yang ada di dalam tanah bisa mudah untuk dialirkan. Perlu diingat, tanaman semangka tidak menyukai lahan yang basah, maka usahakan jangan sampai ada lahan yang tergenang air.

Baca juga: 8 Varietas Semangka Tanpa Biji, Apa Saja?

4. Pemupukan awal

Dianjurkan untuk melakukan penambahan unsur hara seperti pupuk organik dan pupuk kandang sebelum dilakukan proses penanaman. Jika dirasa hara dalam tanah sudah cukup, Anda bisa langsung melakukan proses penanaman.

5. Membuat lubang tanam

Buat lubang tanam pada lahan semangka dengan kedalaman sekitar 8 sampai 10 cm. Lubang tanam sebaiknya dibuat seminggu sebelum proses penanaman

6. Proses penanaman

Sebelum benih semangka ditanam di lahan, sebaiknya area lubang tanam disiram dengan gembor supaya lahan siap untuk menerima bibit dengan baik. Bibit semangka juga perlu direndam dulu dengan larutan perangsang tumbuh.

Ilustrasi semangka kuning.SHUTTERSTOCK/DEENIDA Ilustrasi semangka kuning.

Larutan ini berguna untuk imunisasi benih semangka agar tak mudah terserang penyakit atau hama. Lama proses perendaman yaitu sekitar 5 sampai 10 menit.

Baca juga: Tips Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar dan Manis

Langkah selanjutnya adalah memisahkan bibit semangka dari kantong tanam. Berhati-hatilah dalam memisahkan benih semangka supaya akarnya tidak rusak.

Selain itu, lakukan proses penyiangan dengan membuang ranting yang dianggap sudah tidak berguna. Pada ujung ranting sekunder cukup disisakan dua helai daun saja.

7. Pemeliharaan tanaman

Yang perlu Anda lakukan yaitu proses penjarangan dan penyulaman. Langkah penjarangan dilakukan jika tanaman tersebut terlalu lebat, caranya dengan memotong dan memangkas daun atau batang yang sudah tidak dibutuhkan lagi.

Adapun untuk langkah penyulaman bisa dilakukan dengan mengganti bibit yang telah mati dengan bibit baru yang lebih sehat.

Baca juga: Cara Menanam Semangka Kuning Tanpa Biji

8. Pemupukan

Budidaya semangka sebaiknya menggunakan pupuk organik. Guna mendukung perkembangan buah semangka serta menyehatkan daun, gunakan Topsil D.

Adapun untuk pematangan buah semangka menggunakan pupuk Topsil B untuk hasil buah yang bagus.

9. Pengairan

Secara umum, petani semangka memakai sistem Farrow Irrigation, yakni air dilairkan memakai saluran diantara bedengan. Adapun frekuensi pemberian air di musim kemarau yaitu empat sampai enam hari.

Pastikan juga volume penyiraman air tidak berlebihan.

10. Panen

Semangka bisa dipanen mulai umur 70 sampai 100 hari. Buah semangka siap dipanen jika telah terjadi perubahan warna buah.

Batangnyanya akan terlihat mengecil dan kemudian semakin mengering. Usahakan waktu pemanenan pada saat cuaca cerah dan tidak hujan supaya hasil panen dalam keadaan kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com