Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Merawat Pohon Nangka agar Cepat Berbuah

Kompas.com - 05/12/2022, 17:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nangka merupakan buah yang mudah ditanam. Bahkan, buah ini seringkali ditanam di pekarangan rumah.

Pohon nangka umumnya akan berbuah saat umur tanaman ini sudah tua. Akan tetapi, pembuahan pohon nangka ternyata bisa dipercepat dengan perawatan tanaman yang tepat.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (5/12/2022), berikut sejumlah cara merawat pohon nangka agar cepat berbuah.

Baca juga: Budidaya Nangka Mini di Pekarangan Rumah agar Berbuah Lebat

Penyungkupan

Ilustrasi pohon nangka, menanam nangka. SHUTTERSTOCK/MARIYA SUKHOVEYKO Ilustrasi pohon nangka, menanam nangka.

Khusus untuk tanaman nangka mini, di awal penanaman perlu dilakukan penyungkupan dengan cara membuat atap di tempat tumbuhnya bibit nangka mini. Hal ini bertujuan untuk melindungi tanaman muda dari sinar matahari langsung atau hujan lebat.

Pasalnya, tanaman nangka mini yang masih muda belum bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.

Pemupukan yang berimbang

Pemupukan yang tepat termasuk salah satu cara merawat pohon nangka agar cepat berbuah. Pemupukan bisa dilakukan setiap enam bulan sekali.

Baca juga: Cara Menanam Nangka agar Cepat Berbuah Lebat

Cara pemupukannya yaitu dengan membuat lubang pemupukan yang melingkari pohon tersebut. Setelah itu, taburkan pupuk pada lubang tersebut dan tutup kembali agar pupuk tidak menguap maupun tercuci.

Pengendalian gulma

Keberadaan gulma bisa membuat tanaman budidaya tersaingi. Tak hanya itu, pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya juga bisa terganggu.

Cara penyiangan yang paling mudah yaitu dengan mencabut atau membersihkan gulma menggunakan cangkul. Saat pertumbuhan gulma sudah masif, maka pengendalian gulma bisa dilakukan secara kimiawi dengan mengaplikasikan herbisida.

Baca juga: Cara Budidaya Pohon Nangka Mini, Bisa Berbuah Terus-menerus

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama maupun penyakit bisa dilakukan secara mekanis, biologi, maupun kimiawi. Akan tetapi, pengendalian secara kimiawi hanya dilakukan saat kerusakannya sudah sangat meluas dan melebihi ambang batas ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com