JAKARTA, KOMPAS.com - Terong ungu adalah bahan pangan yang serbaguna, dapat diolah menjadi beragam hidangan. Oleh karena itu, tidak heran kini banyak orang tertarik menanam terong ungu, baik di lahan pertanian maupun di halaman rumah.
Cara menanam terong ungu tergolong mudah. Tanaman terong ungu cocok ditanam pada kondisi tanah yang berlempung pasir dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22 sampai 30 derajat celcius.
Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.
Baca juga: Budidaya Tanaman Adas dengan Mudah
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (5/7/2023), berikut cara budidaya terong ungu.
Lahan perlu dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 90 atau 100 cm, tinggi 20 sampai 25 cm dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan.
Setelah pembuatan bedengan selesai, taburkan pupuk dolomit sebanyak 1 sampai 2 ton per hektar jika pH di bawah 6,5. Setelah kurang lebih 10 hari, bisa ditaburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan.
Setelah selesai pemberian pupuk dasar, kemudian dilakukan pemasangan mulsa plastik. Lubang tanam dibuat dengan jarak 70 x 60 cm atau 80 x 90 cm.
Baca juga: Budidaya Melon di Greenhouse yang Perawatannya Mudah
Untuk budidaya terong ungu pada musim kemarau, gunakan jarak tanam 70 x 60 dan pada musim hujan dibuat jarak tanam 80 x 60 cm.
Benih yang baik untuk budidaya terong ungu adalah yang memiliki daya tumbuh di atas 75 persen. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar lahan mencapai 300 sampai 500 gram.
Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong ungu sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih.
Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Baca juga: Cara Budidaya Vanili agar Cepat Berbuah
Selanjutnya, penyemaian bisa dilakukan dengan manaburkan benih langsung pada bedengan semai yang sudah disiapkan. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat selama kurang lebih 5 sampai 6 jam.
Kemudian ditiriskan dan setelah itu benih bisa disemai.
Bibit terong ungu bisa ditanam setelah berusia 25 sampai 30 hari setelah semai. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Bibit yang akan ditanam dipilih yang bagus dan sehat, dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat dan daun berwarna hijau segar. Bibit ditanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan, satu lubang satu bibit.
Baca juga: Tahapan Budidaya Melon Tanpa Ajir dengan Mudah
Setelah selesai penanaman, bibit perlu disiram dengan air secukupnya agar tanaman tidak layu keesokan harinya.
Beberapa tahapan pemeliharaan tanaman terong ungu yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, penyiangan, penyiraman, pemupukan susulan dan pemasangan ajir.
Penyulaman dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga usia 15 hari setelah tanam (HST).
Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman terong tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kering, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Baca juga: Tata Cara Budidaya Tanaman Aquaponik yang Efektif dan Efisien
Sementara itu, pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan.
Pemupukan pertama bisa dilakukan pada usia 10 HST. Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap satu minggu.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK, TSP, KCL, ZA atau KNO3 disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Selanjutnya, pemasangan ajir yang bertujuan untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5 sampai 7 cm dari pangkal batang.
Baca juga: 5 Tahapan Budidaya Aren yang Benar agar Pertumbuhannya Maksimal
Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Tanaman diikat pada ajir dengan tali rafia.
Panen pertama tanaman terong biasanya dilakukan setelah 70 sampai 80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap tiga hingga tujuh hari sekali.
Dalam satu kali musim tanam, bisa mencapai 13 sampai 15 kali panen, bahkan bisa lebih. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari dan buah dipetik bersamaan dengan tangkainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.