
Penguatan branding berbasis lokalitas dan kualitas menjadi strategi penting untuk meningkatkan nilai tambah kacang mete Indonesia di pasar global.
Pelaku usaha seperti Renjana, misalnya, menyadari bahwa mete yang mereka olah adalah produk lokal yang termasuk kategori premium.
Mereka pun memilih mengemasnya sebagai camilan eksklusif dengan kemasan menarik dan narasi asal-usul yang kuat.
Sertifikasi seperti bebas gluten, vegan, dan nol kolesterol menambah daya tarik produk Indonesia di mata konsumen global.
Baca juga: Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Branding yang menonjolkan keaslian dan cerita khas daerah, seperti mete Flores atau Kupang dengan rasa dan metode tradisional, makin memperkuat identitas produk sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara.
Dari sisi hulu, Kementerian Pertanian melalui Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP, dulu bernama Balitbangtan) telah merilis lima varietas unggul, seperti GG-1 dan MR-851, yang memiliki produktivitas tinggi dan cita rasa khas.
Penelitian menunjukkan bahwa ukuran biji, kerenyahan, serta rasa mete Indonesia menjadi nilai jual yang sangat potensial.
Beberapa eksportir dunia justru mengakui bahwa mete dari Indonesia memiliki keunggulan dari sisi ukuran dan cita rasa dibanding produk negara lain.
Oleh karena itu, menjaga mutu mulai dari proses budidaya hingga pascapanen adalah prasyarat agar produk mete Indonesia tetap kompetitif di pasar ekspor.
Strategi pemasaran yang terintegrasi, termasuk promosi daring dan pelibatan komunitas lokal, semakin penting dalam membangun brand mete Indonesia.
UMKM seperti Renjana telah memanfaatkan platform e-commerce dan mengikuti pameran kampus untuk menjangkau pembeli luar negeri.
Di sisi lain, sertifikasi halal, organik, atau label “fair-trade” menjadi nilai tambah bagi pasar global yang kian peduli terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Kisah sukses seperti EBC yang menonjolkan kemitraan dengan petani lokal Bali-NTT, serta Bunly dan Renjana yang menekankan aspek pemberdayaan komunitas, menunjukkan bagaimana local pride dapat menjadi elemen kunci dalam storytelling produk “premium Indonesia”.
Tren global saat ini sangat mendukung perluasan pasar mete Indonesia. Konsumen di Eropa, AS, dan Asia semakin beralih ke pola makan berbasis nabati (plant-based) dan camilan sehat.
Kacang mete digolongkan sebagai superfood karena kandungan proteinnya yang tinggi, lemak tak jenuh, serta vitamin E yang mendukung gaya hidup sehat.