JAKARTA, KOMPAS.com - Rambutan adalah salah satu buah tropis yang banyak digemari masyarakat. Agar dapat berproduksi dengan baik, maka pohon rambutan harus bebas dari gangguan hama.
Oleh karena itu, pengendalian hama menjadi hal yang penting pula. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (15/9/2022), pengendalian hama adalah tindakan pencegahan gangguan pada pohon rambutan yang disebabkan oleh hama, agar pohon rambutan dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Ada beberapa tujuan pengendalian hama pohon rambutan, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Durian, Apa Saja?
Berikut beberapa hama yang sering menyerang pohon rambutan dan cara mengendalikannya
Hama ini merusak pembungaan dan buah muda. Larva merusak bagian tangkai bunga dan menggerek ke dalam, larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang-benang yang dihasilkannya.
Pengendalian dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pertama, melakukan pemangkasan daun-daun yang terserang, kemudian daun tersebut dikumpulkan dan dibakar selanjutnya dikubur.
Baca juga: 5 Hama Tanaman Terong yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen
Kedua, dengan cara biologis, yaitu menggunakan musuh alami seperti lalat Tachinidae (Argyroplax basifulva).
Ketiga, pengendalian dengan cara kimiawi, yaitu penyemprotan insektisida dengan Diazion 60 EC konsentrasi 0,15 sampai 0,2 persen dan volume semprot 7 sampai 10 liter per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman), kemudian diaduk atau dicampur air di ember lalu dituang ke tangki penyemprotan, selanjutnya dilakukan penyemprotan.
Kutu ini dapat menimbulkan kerusakan secara langsung dengan menghisap cairan tanaman dan pada tingkat kerusakan berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman serta menimbulkan kerontokan buah muda.
Buah yang terserang tumbuhnya tidak normal, ukurannya kecil, daging buah lebih tipis dan kulit buah kehitaman.
Baca juga: Cara Membasmi Hama Tanaman Cabai, Ulat Grayak hingga Kutu Daun
Cara mengendalikan kutu putih pada pohon rambutan adalah sebagai berikut.
Ulat ini memakan daun terutama daun muda dengan meninggalkan tulang-tulang daun, sehingga tanaman rambutan tampak gundul dan meranggas.
Baca juga: Tips Mengendalikan Hama di Pohon Mangga Tanpa Pestisida
Pengendalian dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Cara teknis dilakukan dengan melakukan pembersihan kebun dari gulma, memusnahkan pupa yang ada dan menghindarkan dari serangga dewasa yang berkempompong. Selanjutnya dilakukan dengan pemupukan secara intensif terutama pada tanaman yang sudah terkena serangan agar cepat tumbuh tunas baru.
Bila ditemukan larva ulat ini segera diambil, kemudian dikumpulkan dan dibakar ditempat yang sudah disediakan.
Cara kimiawi dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida Beta 15 EC (Beta Supermetrin), dosis 15 gram per liter air.
Baca juga: 5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi
Ulat ini menggerek batang rambutan dengan membuat lubang dikayu hingga sepanjang 30 cm. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan.
Ulat ini berwarna cokelat, menyerupai tangkai daun kering, ramping dan beruas-ruas. Hama memakan daun muda, sehingga pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna coklat kuning dan tampak seperti sakit.
Pengendalian hama ini menggunakan insektisida jenis Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan.
Ulat penggerek buah berwarna merah kecokelatan dan menyerang buah rambutan, baik yang masih muda maupun yang sudah matang. Gejala yang nampak adalah buah menjadi kering dan berwarna hitam.
Baca juga: Hama dan Penyakit Tanaman Cabai serta Cara Mengatasinya
Pengendalian hama dilakukan secara preventif, yaitu dengan menyemprot insektisida jenis Lindane atau Diazinon. Dosis pemakaian bisa dilihat pada label kemasan.
Hama lain yang menyerang tanaman rambutan antara lain : ulat kantong, tungau, rayap, bajing dan kalong. Hama tungau menyebabkan gejala puru di batang, ranting, dan daun.
Jika menyerang batang, puru tersebut berupa benjolan bulat dengan dimater sekitar 3 mm. Jika menyerang daun, puru berupa tonjolan yang memanjang dan berbentuk ramping.
Pengendaliannya menggunakan insektisida jenis Chlordane, Kelthane dan Malathion. Dosis pemakaian bisa dilihat pada label kemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.