Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Durian, Apa Saja?

Kompas.com - 14/09/2022, 11:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah yang banyak digemari masyarakat. Tanaman durian awalnya adalah tanaman liar yang berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (14/9/2022), buah durian sangat digemari hampir semua orang dan sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad ke-7 Masehi.

Buah durian merupakan buah eksotis dengan rasa manis hingga pahit, beraroma harum dengan warna dagingnya putih sampai kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein.

Baca juga: Bagaimana Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah? Ini Jawabannya

Ilustrasi pohon durian.Shutterstock/sweetheart studio Ilustrasi pohon durian.

Di Thailand, budidaya durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk kebun yang cukup luas. Adapun di Indonesia pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di pekarangan.

Manfaat tanaman durian selain diambil buahnya, pohonnya dapat dipakai sebagai pencegah erosi di lahan yang miring, sementara batangnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

Adapun biji durian mempunyai kandungan pati cukup dapat dipakai sebagai alternatif pengganti makanan, sementara kulit durian dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus.

Berikut beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang pohon durian serta cara mengatasinya.

Baca juga: Cara Mengatasi Daun Durian yang Menguning dan Rontok

Hama pohon durian

1. Penggerek buah

Penggerek buah atau gala-gala memiliki ciri-ciri telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung menggerek dan melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam.

Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com