JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 3 jenis kesemek yang dibudidayakan di seluruh dunia, yaitu kesemek Asia (oriental), kesemek Amerika, dan kesemek hibrida (persilangan kesemek Asia dan Amerika). Kesemek merupakan tanaman yang memiliki umur panjang.
Rasa buahnya manis, teksturnya renyah bisa diperam atau lembek dan lembut jika masak pohon. Selain rasanya yang enak, cara menanam kesemek juga tidak sulit. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Berdasarkan buku "Seri Budidaya Kesemek" karya dari Setijo Pitojo dan Hesti Nira Puspita, kesemek dapat tumbuh dengan baik di Indonesia asal memenuhi beberapa persyaratan. Syarat tumbuh tanaman ini seperti memiliki curah hujan tidak kurang dari 200 milimeter per bulan, sinar matahari penuh, suhu lingkungan rata-rata 18 hingga 25°C, dan kecepatan angin rendah.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Buah Bisbul yang Mulai Langka
Sedangkan tanah yang cocok untuk budidaya kesemek di Indonesia yaitu tanah lempung berpasir. Hindari budidaya kesemek di tanah alluvial yang bersifat asam dan tergenang karena akan menyebabkan tanaman mati.
pH tanah yang baik untuk pertumbuhan kesemek adalah netral dengan pH sekitar 6,5 hingga 7,5. Kesemek juga membutuhkan sinar matahari penuh agar bisa tumbuh dengan baik.
Sementara itu, media tanam terbaik yang cocok untuk menanam kesemek berasal dari campuran tanah lempung dan kompos. Kesemek memiliki akar tunggang yang panjang sehingga cocok di tanam di lahan terbuka.
Jika syarat tumbuh sudah terpenuhi, langkah berikutnya yaitu memulai penanaman. Dikutip dari Harvest to Table dan Southern Living, berikut cara menanam kesemek dengan benar agar berbuah banyak.
Baca juga: Cara Menanam Buah Delima dari Biji dengan Mudah
Olah lahan yang akan ditanami sampai gembur. Kemudian, buat lubang tanam dengan kedalaman 0,4 x 0,4 meter dan jarak tanam 6 x 6 meter. Tambahkan pupuk kandang atau kompos ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan.
Persiapan bibit sebaiknya dilakukan 1 tahun sebelum penanaman. Bibit terbaik kesemek berasal dari metode vegetatif atau stek. Cara stek kesemek, seperti berikut:
Setelah berusia satu tahun, bibit kesemek siap untuk dipindahkan ke lahan. Keluarkan bibit dari polybag, tanam bibit kesemek di lubang tanam yang sudah disiapkan, pasang waring atau jaring pertanian di atas lahan agar bibit tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian tutup dengan sisa media tanam dan padatkan. Siram dengan air secukupnya.
Baca juga: Cara Menanam Markisa yang Benar dari Persiapan Benih sampai Panen
Penyiraman pohon kesemek dilakukan secara rutin pada tanaman yang muda sebanyak 2 sampai 3 kali per minggu untuk mencegah risiko stres akibat kekeringan. Pada daerah yang cenderung kering, tanaman kesemek membutuhkan sekitar 600 sampai 1.000 liter air per pohon setiap minggu.
Namun jangan sampai lahan tergenang air karena akan menyebabkan stres pada tanaman. Sebaiknya buat saluran irigasi yang baik di sekitar lahan agar air bisa mengalir dengan baik.
Pada awal pertumbuhan, tanaman kesemek membutuhkan sekitar 2 kg pupuk organik ditambah 100 gram pupuk NPK 15:15:15 per lubang tanam. Pemberian pupuk susulan dilakukan setiap tahun dengan dosis NPK 15:15:15 sebanyak 0,5 kg untuk setiap tanaman.
Pemberian pupuk sebaiknya sesuai dosis karena jika kelebihan pupuk nitrogen pada tanaman dewasa akan menyebabkan buah kesemek menjadi gugur.
Pemangkasan dilakukan pada tunas baru. Potong cabang-cabang ranting kesemek untuk meningkatkan pembentukan bunga dan buah.
Selain itu, pemangkasan bermanfaat dalam pembentukan dahan tanaman agar lebih kokoh dan tahan angin serta mengurangi serangan penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya