Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memperoleh Bibit Pisang Cavendish

Kompas.com - 20/09/2022, 15:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang cavendish adalah jenis pisang yang populer di Indonesia dan di dunia. Nama lain dari pisang cavendish adalah pisang ambon putih.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (20/9/2022), pisang cavendish dapat tumbuh di iklim tropis. Meskipun jenis pisang ini dapat tumbuh di Indonesia, bukan berarti pisang ini berasal dari Indonesia, tetapi berasal dari Amerika.

Selain rasanya nikmat untuk dikonsumsi, pisang cavendish juga banyak dijadikan sebagai bahan baku untuk makanan bayi. Misalnya saja diolah menjadi puree atau tepung pisang.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Tanduk agar Buahnya Berkualitas

Ilustrasi pisang cavendish.UNSPLASH/GIORGIO TROVATO Ilustrasi pisang cavendish.

Pisang cavendish sangat tepat dan cocok untuk makanan bayi, karena memilik daging yang lunak sehingga nyaman untuk dikonsumsi.

Pisang cavendish dapat tumbuh di daerah tropis baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 27 derajat celcius dan suhu maksimumnya 38 derajat celcius, dengan keasaman tanah (pH) 4,5 sampai 7,5.

Pisang cavendish akan tumbuh secara optimal jika ditanam di daerah dengan tingkat sinar matahari cukup stabil.

Apabila sinar matahari yang mengenai pohon pisang cavendish terlalu banyak, maka akan merusak batang pohon dan menyebabkan pohon mati.

Baca juga: Kenapa Pohon Pisang Kerdil? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Curah hujan yang ideal adalah 2.000 sampai 2.500 mm per tahun atau paling tidak 100 mm per bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi tiga bulan, maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Untuk budidaya pisang cavendish, ada beberapa hal yang diperhatikan, termasuk bibit pisang. Berikut beberapa cara memperoleh bibit pisang cavendish.

Ilustrasi pohon pisang cavendish.PEXELS/ARMINAS RAUDYS Ilustrasi pohon pisang cavendish.

Cara memperbanyak bibit pisang cavendish

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya pisang adalah ketersediaan benih atau bibit bermutu, bebas hama dan sehat. Selain itu, bibit harus cukup dalam jumlah dan jenis pisang seperti yang diinginkan.

Untuk menyediakan bibit pisang dapat dilakukan dengan memanfaatkan rumpun pisang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Menanam Pisang

Ciri-ciri pohon pisang cavendish adalah memiliki tinggi batang 2,5 sampai 3 meter, dengan warna batang hijau kehitaman dan warna pada daun adalah hijau tua. Setiap tandan memiliki panjang sekitar 60 sampai 100 cm dengan berat mulai dari 15 sampai 30 kg.

Setiap tandan pisang cavendish terdiri dari 8 sampai 13 sisir dan setiap sisir terdiri dari 12 sampai 22 buah pisang.

1. Perbanyakan dengan anakan

Bibit pisang yang berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun.
Bahan yang terbaik yang digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41 sampai 100 cm), seperti daun berbentuk pedang dengan ujung runcing.

Bibit harus ditanam segera setelah dipisahkan, jika tidak biaya akan meningkat akibat serangan hama penggerek dan kematian di kebun.

Baca juga: Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah

Jika pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang lama, bibit akan layu dan mati, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama.

Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.

Ilustrasi buah pisang cavendish.PIXABAY/ALEXAS_FOTOS Ilustrasi buah pisang cavendish.

2. Perbanyakan dari bit anakan atau mini bit

Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7 hingga 12 cm atau tingginya 40 hingga 150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa).

Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis atau tembilang, sehingga kondisi punuk masih utuh.

Baca juga: Mengenal Ulat Pisang Penggulung Daun hingga Thrips yang Rusak Pohon Pisang

 

Umbi dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, lalu potong 1 cm di atas punuk leher. Di titik tumbuh di punuk pusat dengan lebar dalam sekitar 3 cm menggunakan pisau tajam.

Rendam dalam air hangat dengan suhu sekitar 55 derajat celcius dan dicampur fungisida dengan dosis 2 gram per liter air selama 15 menit dan kemudian dikeringkan. Untuk menghindari hama pada saat perendaman juga dapat disertai dengan pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.

Untuk merangsang munculnya tunas, umbi-umbian bibit di bedengan, diatur dalam baris dengan bagian titik tumbuh masih mengarah ke atas, masing-masing tunggul jarak antara 5 cm dan kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sekitar 5 cm.

Penimbunan dilakukan selama tiga sampai lima minggu atau sampai tunas tumbuh. Selama penimbunan perlu dijaga kelembapan tanah dengan menyiram air setiap hari secukupnya, terutama ketika tidak ada hujan.

Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, Begini Cara Membuat Kompos dari Batang Pisang

Ketika tunas telah tumbuh dan memiliki satu sampai dua daun, umbi dibuang dari tumpukan,
Hasil tunas belahan (bit) disemai dalam polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanam kemudian ditempatkan di bawah naungan atau teduh.

Setelah bibit berusia satu bulan kemudian bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapangan ketika bibit sudah berusia dua bulan.

Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gram per liter air setiap dua minggu.

Ilustrasi buah pisang cavendish.SHUTTERSTOCK/AJISAI13 Ilustrasi buah pisang cavendish.

Bibit dari bonggol pohon pisang cavendish

Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak, kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm menurut jumlah mata tunas.

Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen

Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55derajat celcius yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gram per liter air selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1 : 1.

Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh atau naungan selama sebulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka.

Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah, pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gram per liter air setiap dua minggu. Bibit ditanam di kebun pada umur tiga sampai empat bulan setelah semai.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Batang Pisang

Bibit dari kultur jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.

Oleh sebab itu, teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.

Perbanyakan benih pisang melalui kultur jaringan dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan yakni nisiasi, multiplikasi, aklimatisasi sampai diperoleh benih pisang siap tanam di lapang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com