JAKARTA, KOMPAS.com - Walang sangit (Leptocorisa oratorius) merupakan serangga pengganggu atau hama yang sering merusak tanaman padi. Hama ini memiliki bau yang khas dan sangat menyengat, karena baunya ini maka disebut walang sangit.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang, Sabtu (8/10/2022), hama walang sangit akan mengeluarkan aroma khasnya jika ia dalam bahaya. Aroma menyengat tersebut merupakan bentuk pertahanan diri dari ancaman predator.
Walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara mengisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir sehingga pengisian bulir padi tidak sempurna, bahkan seringkali menyebabkan bulir padi hampa.
Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam
Hama walang sangit dianggap hama penting yang berbahaya karena dapat mengakibatkan menurunnya produksi padi sekaligus menurunkan kualitas gabah.
Tanaman padi yang terserang hama ini akan menghasilkan beras yang berkualitas buruk, beras yang dihasilkan akan mengapur dan berubah warna.
Serangan hama walang sangit terjadi ketika tanaman padi memasuki fase generatif (pembungaan) sampai fase matang susu. Pada serangan hebat, walang sangit dapat menyebabkan kehilangan hasil antara 50 hingga 80 persen.
Di Indonesia, walang sangit merupakan hama potensial yang pada kondisi tertentu menjadi hama penting dan dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga mencapai 50 persen.
Baca juga: Ciri-ciri Padi Terserang Hama Penggerek Batang dan Cara Mengatasinya
Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit sebanyak 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15 persen. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27 persen.
Satu ekor hama walang sangit betina dewasa dapat menghasilkan telur lebih dari 200 butir, telur-telur tersebut biasanya diletakkan pada bagian ujung (atas) daun tanaman padi atau daun bendera.
Lama stadia telur walang sangit adalah 7 hari. Telur yang telah menetas dan menjadi nimfa akan bergerak ke malai untuk mencari bulir padi yang sedang stadia masak susu.
Adapun bulir padi yang sudah keras tidak disukai. Nimfa walang sangit berwarna hijau dan lama-kelamaan berangsur-angsur berubah warna menjadi coklat.
Baca juga: Ciri-ciri Padi Terserang Walang Sangit dan Cara Mengatasinya
Nimfa ini akan mengalami ganti kulit hingga 5 kali. Nimfa walang sangit terus bergerak dari satu bulir ke bulir padi yang lain untuk dimakannya.
Pada siang hari yang panas, nimfa dan walang sangit dewasa tidak begitu aktif dan bersembunyi dibawah kanopi tanaman. Serangga dewasa pada pagi hari aktif terbang dari rumpun ke rumpun sedangkan penerbangan yang relatif jauh terjadi pada sore atau malam hari.
Pengendalian hama walang sangit sebaiknya dilakukan secara terpadu, yaitu dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian. Berikut ini cara pengendalian hama walang sangit pada tanaman padi.
Sanitasi lingkungan dengan membersihkan area pertanaman padi terbukti mampu menekan serangan hama walang sangit dan mencegah kerugian.
Baca juga: Ciri-ciri Padi Terinfeksi Virus dan Upaya Pengendaliannya
Pembersihan area tanaman padi dari gulma dan rerumputan sebaiknya dilakukan sejak sebelum penanaman hingga masa panen. Tanaman inang hama walang sangit sangat banyak, yaitu semua jenis rerumputan.
Oleh karenanya, pembersihan gulma dilakukan sesering mungkin supaya tidak ada tanaman inang yang dapat dimanfaatkan walang sangit untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Salah satu cara pengendalian walang sangit secara kultur teknis adalah dengan menanam padi secara serempak dalam satu hamparan lahan yang luas.
Selain itu, pemupukan harus dilakukan secara merata supaya tanaman padi tumbuh seragam sehingga jumlah generasi perkembangan hama ini semakin sedikit.
Baca juga: Gerakan Menanam Padi yang Benar, Maju atau Mundur?
Perlu diingat bahwa hingga saat ini belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama walang sangit. Untuk itu, penanaman serempak sangat dianjurkan karena telah terbukti menekan jumlah populasi hama walang sangit.
Selisih waktu tanam dalam satu hamparan lahan tidak boleh lebih dari 2,5 bulan. Semakin kecil selisih waktu tanam akan semakin baik, sebab semakin serempak waktu tanam padi akan semakin sedikit populasi walang sangit pada hamparan tersebut.
Pengendalian biologi adalah pengendalian yang dilakukan dengan agens hayati, yaitu dengan memanfaatkan parasitoid dan jamur. Salah satu agens hayati yang dapat digunakan untuk menekan perkembangan walang sangit adalah jamur Beauviria bassiana dan Metharizum sp.
Jamur Beauviria bassiana ini menyerang walang sangit pada stadia nimfa dan dewasa. Jamur ini menyerang kulit serangga sehingga terinfeksi membentuk lapisan putih pada serangga hama dan mengakibatkan kematian.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Padi yang Terserang Wereng dan Upaya Pengendaliannya
Jamur Beauviria bassiana ini telah tersedia di toko-toko pertanian. Walang sangit tertarik oleh senyawa (bebauan) yang dikandung tanaman Lycopodium sp dan Ceratophylum sp.
Potensi agens hayati pengendali hama walang sangit masih sangat sedikit diteliti. Beberapa penelitian telah dilakukan terutama pemanfaatan parasitoid dan jamur masih skala rumah kasa atau semi lapang.
Parasitoid yang mulai diteliti adalah O. malayensis sedangkan jenis jamurnya adalan Beauveria sp dan Metharizum sp.
Hama walang sangit sangat tertarik pada bau busuk atau bau bangkai. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan walang sangit menggunakan perangkap kemudian memusnahkannya.
Baca juga: Cara Menanam Padi Organik agar Hasil Panen Optimal
Untuk membuat perangkap walang sangit bisa menggunakkan bangkai kepiting, cuyu, keong mas, rajungan, ikan, kotoran ayam atau daging busuk. Caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan meletakkan bangkai pada tonggak kayu ditepi sawah.
Hama walang sangit akan tertarik untuk menghisap cairan bangkai tersebut, setelah terkumpul walang sangit bisa dimusnahkan. Supaya efektif, perangkap sebaiknya dipasang ketika tanaman padi memasuki fase berbunga sampai masak susu.
Untuk pengendalian hama walang sangit dengan cara pemanfaatan keong mas, bahan yang diperlukan yaitu botol bekas, pisai cutter, kawat, daging keong mas, lem perekat (bisa juga menggunakan air deterjen), air, bambu.
Cara membuatnya, pertama, lubangi dua sisi botol bekas. Lengkungkan bekas sayatan ke atas.
Baca juga: 4 Cara Mengusir Burung pada Tanaman Padi
Lubangi tutup botol untuk memasukkan kawat. Masukkan dan gantung 3 sampai 5 bangkai keong dengan memasukkannya ke kawat.
Gunakan perekat atau cairan deterjen. Jika menggunakan perekat, olesi dinding botol dengan lem.
Jika dengan cairan deterjen, masukkan air dan deterjen ke dalam botol. Letakkan perangkap di dalam petakan sawah dengan menggunakan tiang bambu.
Pengendalian walang sangit secara kimiawi adalah pengendalian yang dilakukan dengan penyemprotan insektisida kimia. Pengendalian menggunakan insektisida kimia dapat dilakukan jika populasi hama walang sangit berada pada ambang kendali yaitu 6 ekor per meter persegi.
Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Padi Terkena Penyakit Kresek dan Cara Mengatasinya
Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan ketika hama walang sangit aktif, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Penyemprotan dilakukan menjelang tanaman padi memasuki stadia berbunga dan setelah memasuki stadia masak susu.
Banyak jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan walang sangit, misalnya insektisida yang berbahan aktif fipronil, MIPC, BPMC, propoksur atau metolkarb.
Hindari menggunakan insektisida yang berbentuk granul atau butiran seperti karbofuran, karbofuran sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Walang sangit tertarik oleh senyawa (bebauan) yang dikandung tanaman Lycopodium sp dan Ceratophylum sp.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Memupuk Tanaman Padi
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menarik hama walang sangit dan kemudian secara fisik dimatikan. Bau bangkai binatang terutama bangkai kepiting juga efektif untuk menarik hama walang sangit.
Tanaman refugia merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami baik predator maupun parasitoid, agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik.
Tanaman refugia sengaja ditanam di pematang sawah sebagai tempat tinggal musuh alami, dapat berupa tanaman palawija ataupun bunga-bungaan seperti bunga matahari, kenikir, bunga Marigold.
Bagi musuh alami hama, tanaman refugia ini memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai sumber pakan dan tempat berlindung atau tempat tinggal sementara, sebelum adanya populasi hama di pertanaman.
Baca juga: Fungsi Pupuk TSP untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Musuh alami walang sangit yaitu laba-laba predator yaitu Tetragnathidae, Lycosidae, Oxyopidae, Araneidae, dan serangga predator Formicidae, Carabidae, Coccinellidae dan Staphylinidae.
Taktik pengendalian dengan menggunakan kapur barus ini bersifat menolak atau mengusir datangnya hama walang sangit karena bau yang dipancarkan oleh zat yang terkandung dalam kamapar tersebut.
Jarak antar kantong kapur barus berkisar antara 4 sampai 5 meter pada bagian pinggir tanaman padi. Dengan cara ini intensitas kerusakan oleh walang sangit dapat ditekan yaitu berkisar antara 5 sampai 10 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.