JAKARTA, KOMPAS.com - Kemiri adalah tanaman rempah yang biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan atau diolah sebagai minyak. Tanaman kemiri tersebar di beberapa wilayah seperti India, Tiongkok, Asia Tenggara dan Indonesia, Polinesia, dan Selandia Baru.
Di Indonesia, budidaya kemiri sudah banyak dilakukan. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 sampai 800 meter di atas permukaan laut.
Selain ketinggian tempat, curah hujan dan suhu lingkungan juga turut mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan kemiri yaitu 1500 sampai 2400 mm/tahun dengan suhu antara 200 sampai 270 derajat Celcius.
Baca juga: Pedoman Budidaya Kemiri yang Baik dan Benar
Tak hanya memperhatikan syarat tumbuhnya, cara menanam kemiri juga perlu dilakukan dengan baik agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman maksimal. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (8/2/2023), berikut langkah-langkah menanam kemiri yang perlu diperhatikan.
Benih kemiri bisa diperoleh dari biji tanaman kemiri yang sudah tua. Agar biji kemiri cepat berkecambah, maka perlu diberi perlakuan khusus. Setidaknya ada tiga cara perlakuan biji kemiri sebelum disemai.
Cara pertama yaitu dengan merendam biji kemiri dalam air dingin selama 15 hari, lalu pukul biji kemiri sampai bagian yang runcing retak. Selain itu, Anda juga bisa mengikis mikrofil biji tersebut sampai tempurungnya tipis.
Cara kedua, bakar biji dengan cara biji diletakkan dalam bedengan kemudian tutup dengan alang-alang setebal 10 cm, lalu bakar. Setelah semua terbakar, siram dengan air sampai apinya padam. Enam hari kemudian, pembakaran diulang.
Baca juga: Cara Menanam Ketumbar dalam Pot, Mudah untuk Pemula
Cara yang terakhir yaitu dengan merendam biji kemiri dalam KNO3 0,2 persen selama 30 menit. Setelah itu biji kemiri dibersihkan dan disemai. Cara ini bisa membuat biji kemiri tumbuh seragam.
Proses penanaman kemiri diawali dengan membersihkan lahan dari gulma. Setelah itu, buat jarak tanam sesuai kebutuhan.
Jika menanam kemiri dengan tujuan untuk menghasilkan biji, maka jarak tanam yang ideal sekitar 10 x 10 m. Sedangkan budidaya kemiri dengan tujuan menghasilkan kayu, maka jarak tanam cukup 4 x 4 m.
Setelah menentukan jarak tanam, langkah berikutnya yaitu membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Pisahkan antara tanah galian bagian atas dan bawah.
Tanah galian bagian bawah perlu dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau, maka lubang bisa langsung ditimbun.
Baca juga: Cara Menanam Lada Perdu, Bisa Berbuah Sepanjang Tahun
Namun, apabila penanaman dilakukan saat musim hujan, maka campuran tanah dengan pupuk kandang dibiarkan terlebih dahulu di dekat lubang tanam.
Cara menanam kemiri yaitu dengan meletakkan bibit pada lubang tanam yang siap tanam. setelah itu, tutup lubang tanam dan padatkan agar bibit tidak mudah roboh.
Kegiatan penyiangan bisa mulai dilakukan saat tanaman berumur 1 sampai 3 tahun. Penyiangan atau pembersihan gulma sebaiknya dilakukan tiga bulan sekali. Bersama dengan penyiangan, lakukan juga penggemburan tanah disekitar akar.
Baca juga: 5 Pemeliharaan Lada agar Tanaman Tumbuh Sehat dan Produktif
Tanaman kemiri yang masih muda sangat peka terhadap kondisi kering. Maka dari itu, penyiraman perlu dilakukan secara rutin, terutama saat curah hujan sedang kurang.
Agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman maksimal, maka lakukanlah pemupukan secara berkala. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk organik dan kimiawi.
Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan sekali dalam satu tahun dengan dosisi menyesuaikan umur tanaman. Pada tanaman muda, berikan pupuk kandang sebanyak 2 kg/pohon, sedangkan pada tanaman tua berikan pupuk kandang sebanyak 10 sampai 30 kg/pohon.
Cara aplikasi pupuk kandang yaitu dengan membenamkannya sedalam 10 cm di bawah permukaan tanah. Sementara itu, pupuk kimia sebaiknya diberikan 2 kali dalam satu tahun di awal dan akhir musim hujan.
Cara pemberian pupuk anorganik yaitu dengan membuat lubang tanam di sekitar batang, lalu meletakkan pupuk pada lubang pemupukan dan timbun dengan tanah.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kandang dari Kotoran Sapi
Tahapan budidaya kemiri berikutnya yaitu pemangkasan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di awal musim hujan.
Bagian tanaman yang dipangkas yaitu cabang yang lemak, rusak, mati, maupun yang terlalu rapat. Pemangkasan bisa dilakukan saat pemupukan.
Pengendalian hama dan penyakit bisa disesuaikan dengan jenis hama maupun penyakit yang menyerang. Cara mengatasinya hama dan penyakit bisa dengan melakukan kegiatan kultur teknis yang benar, aplikasi pestisida nabati, dan penyemprotan pestisida kimia saat serangannya mulai meluas.
Tanaman kemiri yang bibitnya berasal dari biji umumnya akan berbuah ketika berumur 3 sampai tahun. Pemanenan kemiri bisa dilakukan 2 sampai 3 kali dalam satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.