Sebagai gantinya, media tanam yang digunakan yaitu styrofoam. Sistem pertanian ini juga bisa diterapkan di area perkotaan yang lahannya sempit.
Prinsip aeroponik yaitu lembaran styrofoam dibuat lubang dengan jarak antar lubang 15 cm. Pada lubang diberi ganjalan berupa rockwool atau busa, sehingga tanaman tidak mudah jatuh.
Bibit tanaman kemudian ditancapkan pada lubang dan akar dibiarkan menjuntai ke bawah. Di area bawah styrofoam terdapat sprinkler atau pengkabut yang bisa memancarkan kabur larutan nutrisi ka akar.
Kunci keberhasilan dari sistem budidaya ini yaitu oksigenasi di setiap butiran kabur yang mengenai akar. Butiran kabut akan menghambat oksigen dari udara, sehingga kadar oksigen terlarutnya meningkat.
Baca juga: 6 Jenis Tanaman Hidroponik, Bisa Ditanam di Rumah
Kondisi tersebut membuat respirasi akar menjadi lancar dan tanaman bisa menghasilkan banyak oksigen. Dengan demikian, tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Itulah penjelasan singkat seputar aeroponik lengkap dengan keunggulan dan manfaatnya. Jika sistem budidaya ini dilakukan dengan benar, maka hasil panen tanaman aeroponik bisa bersaing dengan sistem budidaya lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.