Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Penyebab Bunga Durian Rontok dan Cara Mengatasinya

Kompas.com, 7 Maret 2023, 17:51 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala yang sering dijumpai pada budidaya durian yaitu bunga durian yang rontok sebelum berkembang menjadi buah. Kondisi ini tentu saja sangat merugikan petani karena bisa menyebabkan penurunan hasil panen.

Penyebab bunga durian rontok ternyata sangat beragam, mulai dari faktor biologis, fisik, dan kimia. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (7/3/2023), berikut faktor penyebab dan cara mengatasi bunga durian agar tidak rontok.

Faktor biologis

Salah satu penyebab bunga durian mudah rontok yaitu karena adanya serangan hama maupun patogen. Serangan tersebut dimulai saat pembentukan kelopak hingga pembentukan bakal buah.

Baca juga: Tips Agar Bunga Durian Tidak Rontok, Bagaimana Caranya?

Beberapa jenis hama yang biasanya menyerang saat proses pembentukan bunga, antara lain;
Ulat yang merusak proses perkembangan bunga.

Ilustrasi pohon durian.Shutterstock/sweetheart studio Ilustrasi pohon durian.

Penggerek yang menyebabkan bakal buah tidak bisa terbentuk secara sempurna.
Kutu penghisap cairan yang mengundang kedatangan semut dan menyebabkan terbentuknya lapisan hitam. Kondisi ini bisa mengganggu proses fotosintesis pada daun dan membuat bunga cepat rontok.

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Faktor fisik

Selain faktor biologis, penyebab bunga durian rontok juga bisa akibat adanya gangguan fisik, misalnya curah hujan yang terlalu tinggi. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan penyerbukan di putik tidak sempurna karena air menghalangi proses penyerbukan.

Baca juga: 4 Cara Aplikasi Pupuk untuk Durian agar Berbuah Lebat

Faktor fisik lainnya yaitu karena suhu yang terlalu panas. Kondisi tersebut menyebabkan vigor benang sari menurun dan sulit menyerbuki putik. Bunga kemudian akan layu dan mudah rontok sebelum pembuahan.

Upaya pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan penyerbukan secara manual. Caranya dengan mengoleskan benang sari pada putik.

Faktor kimiawi

Faktor kimia yang bisa menyebabkan bunga durian mudah rontok yaitu kekurangan nutrisi khususnya unsur hara fosfor dan kalium. Kekurangan kedua unsur hara tersebut dapat membuat bunga rusak.

Kondisi tersebut akan semakin parah jika ketersediaan air terbatas. Maka dari itu, perhatikan ketersediaan nutrisi saat tanaman durian mulai memasuki fase generatif.

Baca juga: Panduan Pupuk untuk Durian agar Buahnya Berkualitas Tinggi

Upayakan untuk memberikan pupuk kalium sedini mungkin sebelum pembungaan dan setelah penyerbukan. Selain itu, kombinasikan juga penggunaan pupuk fosfat dan pastikan ketersediaan air tercukupi. Pemberian air juga perlu diperhatikan agar tanaman tidak tergenang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau