JAKARTA, KOMPAS.com - Hidroponik merupakan sebuah metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Syarat media yang dapat digunakan pada sistem hidroponik, memiliki bobot yang ringan, dapat menyimpan air, dan mudah didapat.
Media yang dapat digunakan seperti sabut kelapa, sekam bakar, perlite, vermiculite, rockwool dan masih banyak lagi. Media tanam diberi nutrisi untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Nutrisi hidroponik bisa dengan mudah didapat di toko pertanian maupun e-commerce. Selain itu, Anda juga bisa membuat nutrisi hidroponik sendiri dengan bahan-bahan yang mudah didapat.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Meracik Pupuk Hidroponik
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (4/42023), berikut ini cara membuat pupuk untuk hidroponik dengan mudah.
Bahan utama yang dapat digunakan untuk membuat nutrisi hidroponik sangat beragam. Berikut bahan dan alat yang perlu dipersiapkan untuk membuat pupuk hidroponik:
EM4 atau effective microorganisme adalah bioaktivator yang berisi empat mikroorganisme antara lain; Lactobacillus sp, Khamir, Actinomycetes dan Streptomyces. Mikroorganisme tersebut dapat membuat limbah menjadi nutrisi yang bermanfaat.
Baca juga: Cara Menanam Kemangi Hidroponik, Bisa Dipanen Berulang Kali
Perbanyakan bioaktivator ini cukup mudah. Langkah pertama panaskan air untuk melarutkan gula aren. Setelah gula aren larut masukan EM4 sebanyak 10 ml dan air sebanyak 100 ml.
Aduk larutan tersebut sampai merata dan diamkan kurang lebih 10 hingga 15 menit, supaya mikroorganisme dapat berkembang biak dengan maksimal.
Cara membuat nutrisi hidroponik sendiri kali ini, akan menggunakan nasi basi sebagai bahan utamanya. Berikut proses pembuatannya:
Metode fermentasi yang digunakan yaitu anaerob atau kedap udara. Proses fermentasi berlangsung selama 10 hingga 14 hari. Apabila aroma sudah seperti tape, itu tandanya proses fermentasi sudah selesai dan berhasil.
Baca juga: 7 Jenis Sayuran Daun yang Bisa Ditanam Secara Hidroponik
Setelah proses fermentasi selesai, lakukan penyaringan untuk memisahkan larutan nutrisi dan ampasnya. Masukan larutan nutrisi ke dalam botol bekas air mineral.
Kemudian, sisa ampas hasil penyaringan dapat digunakan sebagai pupuk penyubur tanaman.
Larutkan nutrisi dengan air sampai kadar PPM atau EC tertentu, sesuai kebutuhan dan jenis tanaman. Lakukan pengecekan kadar nutrisi secara rutin, supaya tanaman tidak kekurangan nutrisi. Kemudian, aplikasikan tambahkan nutrisi pada media tanam yang digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.