Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium pada Tomat

Kompas.com, 15 Agustus 2023, 18:31 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan karena peminatnya cukup tinggi. Akan tetapi, dalam budidaya tomat seringkali dijumpai kendala, salah satunya serangan patogen penyebab penyakit tanaman.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jamur patogen ini biasanya menular melalui aliran air, terbawa di alat pertanian, hingga menginfeksi lewat luka pada akar.

Penyakit layu fusarium pada tomat bisa menyebabkan gagal panen hingga tanaman mati. Maka dari itu, pengendalian penyakit ini harus dilakukan dengan tepat dan cepat agar tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat.

Baca juga: 4 Penyakit pada Tanaman Tomat, Apa Saja?

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (15/8/2023), berikut ini cara mengendalikan penyakit layu fusarium pada tomat.

Menggunakan varietas tahan

Salah satu upaya pencegahan penyakit ini yang bisa dilakukan yaitu dengan menanam tomat varietas unggul. Selain menggunakan varietas tahan fusarium, benih atau bibit juga harus dalam kondisi sehat agar bisa tumbuh dengan maksimal.

Ilustrasi tomat, menanam tomat, tanaman tomat. PIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi tomat, menanam tomat, tanaman tomat.

Memperbaiki pH tanah

Selain menanam varietas tahan, cara lain mengendalikan penyakit layu fusarium pada tomat yaitu dengan memperbaiki pH tanah. Salah satu caranya dengan memberikan kapur dolomit saat pengolahan lahan tanah, agar pH-nya netral.

Memanfaatkan mikroba antagonis

Ada beberapa jenis mikroba antagonis yang bisa mengendalikan layu fusarium seperti Trichoderma sp., Gliocladium sp., dan Pseudomonas fluorescens. Agensia hayati tersebut bisa diaplikasikan secara tunggal atau dikombinasikan satu sama lain.

Baca juga: Cara Pakai Trichoderma Sp untuk Atasi Layu Fusarium Tanaman Tomat

Aplikasi agensia hayati tersebut juga bisa dicampurkan dengan pupuk kandang dan diaplikasikan sebagai pupuk dasar.

Memperbaiki sirkulasi udara dan air pada lahan

Cara mengendalikan penyakit layu fusarium pada tomat lainnya yaitu dengan memperbaiki sirkulasi udara dan air pada lahan. Caranya bisa dengan melakukan pengolahan lahan dengan maksimal dan membuat parit agar sistem drainase berjalan dengan baik.

Pemupukan berimbang

Menerapkan pemupukan berimbang juga bisa membantu mengendalikan penyakit tanaman, tak terkecuali penyakit layu fusarium. Dengan memberikan pupuk berimbang, maka daya tahan tanaman akan kuat dan tidak mudah terserang patogen penyebab penyakit.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau