Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit

Kompas.com - 27/08/2022, 13:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah yang subur dan penuh nutrisi sangat penting untuk budidaya tanaman. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah adalah kapur dolomit.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (27/8/2022), kapur dolomit mengandung kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Kegunaan utama kapur dolomit adalah untuk meningkatkan pH tanah serta menetralkan kadar keasamannya.

Tingkat keasaman tanah perlu disesuaikan dengan habitat alami tanaman yang akan dipelihara agar mampu beradaptasi dengan baik.

Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman

Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit.

Kapur dolomit dihasilkan dari pabrik pupuk ZA yang menggunakan bahan baku berupa Phosphor gypsum, amoniak (NH3), dan karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu, kapur dolomit juga mengandung unsur hara makro dan mikro.

Umumnya kapur dolomit berbentuk halus seperti tepung yang bersifat homogen dan berwarna putih kecokelatan dengan kadar kelarutan 0,15 mg per liter serta kerapatan jenisnya mencapai 0,762 ton per meter kubik.

Beberapa manfaat kapur dolomit antara lain sebagai berikut.

  • Meningkatkan pH tanah
  • Memperbanyak unsur hara di dalam tanah
  • Menetralisir tanah dari senyawa beracun
  • Menambah populasi mikroorganisme

Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar

  • Merangsang pertumbuhan akar tanaman
  • Menghijaukan tanaman
  • Menaikkan produktivitas dan kualitas panen
  • Menyediakan unsur Ca dan Mg
  • Menetralkan unsur Al
  • Membunuh bibit penyakit

Agar hasilnya optimal, kapur dolomit yang akan diaplikasikan ke lahan harus dipilih berdasarkan faktor-faktor tertentu. Di antaranya sifat kimia, harga, kecepatan reaksi, serta kehalusan bahan.

Ada beberapa cara menggunakan kapur dolomit ke lahan, antara lain sebagai berikut.

1. Disebarkan ke lahan secara merata

Untuk memperbaiki kondisi tanah, kapur dolomit bisa disebarkan dengan cara menaburkannya ke area lahan. Kapur dolomit harus benar-benar disebarkan ke seluruh bagian lahan secara merata.

Baca juga: Pupuk Kaltim Bantu Petani Kembangkan Usaha Pertanian lewat Program Ini

Proses ini biasanya dikerjakan pada saat tahap pengolahan lahan dan sebelum proses penanaman bibi tumbuhan. Lahan yang sudah diberi kapur ini selanjutnya didiamkan selama dua sampai tiga minggu agar kondisinya normal kembali.

Taburkan kapur dolomit secara merata setelah pengolahan tanah pada tahap pertama. Kapur ini harus dicampurkan ke tanah melalui mekanisme pengolahan tanah tahap kedua.

Waktu pemberian kapur sebaiknya dilakukan paling cepat dua minggu sebelum waktu penanaman bibit dimulai, yaitu pada awal musim penghujan sehingga reaksinya dapat berjalan dengan baik.

Dalam sekali pemberian kapur dolomit cukup untuk jangka waktu selama 5 tahun mendatang. Jadi sebaiknya gunakanlah dua sampai tiga kali takaran yang dibutuhkan.

Baca juga: Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

Dengan demikian, pada pemberian kapur berikutnya yakni tahun keenam takaran kapur yang dipakai adalah seperempat dari takaran semula.

2. Ditaburkan pada lubang tanam

Kapur dolomit juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dasar pada proses pembudidayaan tanaman perkebunan. Caranya adalah ditaburkan dengan dosis secukupnya ke dalam lubang tanam.

Setelah itu, tutupi lapisan kapur tersebut menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Biarkan lubang tanam dalam waktu dua sampai tiga minggu sebelum boleh digunakan. Berikutnya Anda bisa menanamkan bibit ke dalam lubang tersebut.

Ilustrasi pupuk ZA. SHUTTERSTOCK/PIKACHU21 Ilustrasi pupuk ZA.

3. Dicampur dengan pupuk ZA

Kapur dolomit pun dapat disebarkan bersama dengan pupuk ZA dengan mencampurkannya terlebih dahulu. Campuran ini selanjutnya berguna untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman berupa Magnesium dan Sulfat nitrogen tanpa menurunkan kadar keasaman tanah.

Baca juga: Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

Adapun metode penerapannya yaitu campuran kapur dolomit dan pupuk ZA disebarkan secara merata dalam larikan yang sejajar di dalam barisan tanaman, di sekeliling tanaman, atau dimasukkan ke dalam lubang khusus yang dibuat di sisi kanan dan kiri tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau