Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

Kompas.com - 24/08/2022, 17:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk sangat penting untuk membantu menyuburkan tanaman budidaya. Ada banyak jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, misalnya pupuk kompos dan pupuk urea.

Terkait pupuk urea, bagi para petani pupuk urea bisa diibaratkan sebagai makanan pokok bagi tanaman, sedangkan pupuk SP dan pupuk KCl ataupun pupuk NPK hanya sebagai lauk. Bahkan, ada petani yang menganggap bahwa pupuk hanyalah pupuk urea.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/8/2022), pupuk urea sering kali disalahartikan sebagai satu-satunya pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.

Baca juga: Micin Bisa Jadi Pupuk untuk Tanaman Padi, Begini Cara Menggunakannya

Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman.SHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman.

Petani beranggapan bahwa tanaman yang sehat adalah tanaman yang memiliki daun hijau berlebihan, sehingga mereka akan berlomba-lomba menggunakan pupuk urea dengan porsi yang banyak.

Padahal, sebenarnya tidak demikian. Penggunaan pupuk urea dalam jumlah yang berlebihan justru akan menyebabkan tanaman mudah layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kimia tanah dan dapat mengubah pH alami tanah.

Selain itu, berikut efek samping pupuk urea yang berlebihan bagi tanaman.

Pupuk urea yang berlebihan mengakibatkan pemborosan biaya usaha tani dan menjadikan ketergantungan petani terhadap pupuk urea.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur

Jika pemupukan urea terlalu banyak, maka akan menjadikan tanaman sukulen mudah terserang hama maupun penyakit.

Kelebihan pupuk urea juga merusak kesuburan tanah. Jika pupuk urea diberikan ke tanah akan mengakibatkan tanah menjadi masam, dan tanah yang masam akan mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau