Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenis Pupuk Organik yang Bisa Meningkatkan Kesuburan Tanaman

Kompas.com - 05/10/2022, 16:01 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk organik adalah salah satu bagian penting dari pertanian. Sesuai dengan namanya, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa.

Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair serta dinilai lebih aman untuk lingkungan. Pupuk organik terbagi menjadi beberapa macam seperti berikut ini.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pupuk Organik untuk Tanaman

1. Pupuk organik padat

Ilustrasi pupuk organik cair.SHUTTERSTOCK/THE LITTLE PAINT Ilustrasi pupuk organik cair.

Dikutip dari modul Pembuatan Pupuk Padat dan Cair dari Sampah Organik, Rabu (5/10/2022), pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari pelapukan sisa tanaman, hewan, dan manusia. Contoh pupuk organik padat seperti kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk sampah organik.

2. Pupuk organik cair

Sesuai dengan namanya, pupuk organik cair atau POC merupakan pupuk berbentuk cair. Menurut keterangan jurnal Konversi 5(2), definisi pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan organik.

POC diketahui bisa mengatasi defisiensi unsur hara pada tanaman dan mampu menyediakan nutrisi tanaman dengan cepat. POC juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan bisa segera digunakan tanaman.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat POC Pelebat Buah Cabe dari Kotoran Kambing

3. Pupuk hijau

Jenis pupuk organik lainnya adalah pupuk hijau. Pupuk ini berasal dari tanaman yang sudah mengalami pelapukan.

Biasanya, tanaman yang digunakan untuk membuat pupuk ini adalah jenis kacang-kacangan dan tanaman air. Pupuk hijau diketahui mengandung nitrogen yang bisa dengan mudah terurai dalam tanah.

4. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik dari kotoran hewan. Pupuk ini biasanya digunakan untuk tanaman yang hasil panen utamanya berasal dari buah atau biji seperti timun, kacang-kacangan, dan buah-buahan. 

Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Pupuk TSP untuk Suburkan Tanaman

5. Kompos

Ilustrasi kompos, ilustrasi pupuk organik dari sisa makanan dapur. Shutterstock/Jerome.Romme Ilustrasi kompos, ilustrasi pupuk organik dari sisa makanan dapur.

Kompos adalah pupuk yang terbuat dari pelapukan bahan organik dengan bantuan organisme pengurai.

Pupuk ini bisa terbuat dengan sistem anaerob atau aerob. Contoh pupuk kompos, antara lain bokashi, vermikompos, dan pupuk organik tablet.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Kulit Kacang

6. Pupuk hayati

Jenis pupuk organik lainnya yang bisa digunakan untuk menanam atau menunjang pertumbuhan tanaman adalah pupuk hayati.

Pupuk ini terbuat dari organisme hidup yang memiliki kemampuan meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.

Biasanya, pupuk hayati terbuat dengan mengisolasi bakteri baik untuk tanaman. Jenis bakteri yang dapat menjadi bahan pembuatan pupuk hayati, antara lain Azotobacter choococum untuk mengikat nitrogen, Bacillus megaterium untuk melarutkan fosfor, dan Bacillus mucilaginous yang dapat melarutkan kalium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com