Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kulit Nanas

Kompas.com - 06/10/2022, 20:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi nanas, buah nanas.PIXABAY/JOBERT AQUINO AQUINO Ilustrasi nanas, buah nanas.

Pertama, masukkan kulit nanas pada urban komposter untuk membuat pupuk organik cair dengan cara bokashi, yaitu fermentasi.

Potong kulit nanas hingga menjadi bagian kecil-kecil atau dihaluskan dengan blender agar nantinya bisa masuk ke dalam urban komposter dengan mudah. Masukkan dan taburkan dekomposer serbuk petrogladiator dalam urban komposter.

Baca juga: Cara Memberi Pupuk Tanaman Jagung dengan Sistem Kocor

Tutup rapat urban komposter kurang lebih 7 sampai 10 hari. Anda bisa kuras atau dapatkan hasilnya dengan cara membuka keran pada komposter yang telah dimasukkan kulit nanas dan dekomposer petrogladiator tersebut.

Dari hasil tersebut, dihasilkan pupuk organik cair. Namun, pupuk ini masih dalam kondisi sangat pekat, jadi harus dilarutkan dulu dengan air perbandigan 1 : 100 untuk membuat kadar asam berkurang.

Setelah dicampurkan dengan air non klorin 1 : 100 bisa disiramkan ke tanaman.

Bila komposter penuh, diamkan selama tiga minggu supaya fermentasi terjadi sempurna. Dalam urban komposter Anda masih bisa dapat menghasilkan pupuk organik cair dengan cara mengurasnya lewat keran komposter itu di antara tiga minggu tersebut.

Baca juga: Fungsi Pupuk TSP untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya

Dari ampas kulit nanas yang telah terfermentasi kurang lebih tiga minggu, Anda bisa menguburkan dalam tanah di kebun. Namun, bila tidak punya kebun, Anda bisa ambil tanah dan campurkan dengan tanah dalam wadah tertutup untuk membuat kompos.

Peram hasil bokashi dengan tanah agar semua terurai sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau