Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kulit Nanas

Kompas.com - 06/10/2022, 20:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah nanas adalah salah satu buah favorit masyarakat Indonesia. Selain rasa buah yang manis dan segar, kulit nanas bisa dimanfaatkan juga sebagai pupuk organik cair.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Kamis (6/10/2022), selama ini kulit nanas hanya berakhir sebagai sampah. Padahal kulit nanas berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat bagi tanaman.

Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang dapat dibuat dari limbah organik, seperti sampah dapur atau limbah industri. Salah satu limbah yang bisa Anda manfaatkan sebagai bahan baku POC adalah kulit nanas.

Baca juga: 6 Jenis Pupuk Organik yang Bisa Meningkatkan Kesuburan Tanaman

Ilustrasi nanas, buah nanas.PIXABAY/CHUKS EZEILO Ilustrasi nanas, buah nanas.

Di dalam kulit nanas terkandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara makro esensial tersebut sangat bermanfaat untuk tumbuhan dan perkembangan tanaman.

Selain itu, kulit nanas juga mengandung unsur hara mikro, seperti besi, boron, mangan, tembaga, seng, dan klor.

Buah nanas terkenal memiliki kandungan gula dan protein serta nitrogen yang cukup tinggi. Kandungan tersebut sangat baik untuk pertumbuhan vegetatif tanaman.

Kulit nanas juga mengandung B3 yang dapat membuat tanaman menjadi lebih kebal terhadap penyakit.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Cair dari Jantung Pisang

Kandungan lain yang tak kalah menakjubkan adalah hormon pertumbuhan yang dapat membuat tanaman semakin subur dan sehat. Tak hanya tanaman, kulit nanas yang bersifat alkaloid juga bisa membantu kesuburan tanah.

Oleh karena itu, pupuk organik cair dari kulit nanas bisa mendatangkan banyak manfaat untuk tanaman dan lingkungan. Berikut cara membuat pupuk organik cair dari kulit nanas.

Ilustrasi nanas, buah nanas.PIXABAY/JOBERT AQUINO AQUINO Ilustrasi nanas, buah nanas.

Pertama, masukkan kulit nanas pada urban komposter untuk membuat pupuk organik cair dengan cara bokashi, yaitu fermentasi.

Potong kulit nanas hingga menjadi bagian kecil-kecil atau dihaluskan dengan blender agar nantinya bisa masuk ke dalam urban komposter dengan mudah. Masukkan dan taburkan dekomposer serbuk petrogladiator dalam urban komposter.

Baca juga: Cara Memberi Pupuk Tanaman Jagung dengan Sistem Kocor

Tutup rapat urban komposter kurang lebih 7 sampai 10 hari. Anda bisa kuras atau dapatkan hasilnya dengan cara membuka keran pada komposter yang telah dimasukkan kulit nanas dan dekomposer petrogladiator tersebut.

Dari hasil tersebut, dihasilkan pupuk organik cair. Namun, pupuk ini masih dalam kondisi sangat pekat, jadi harus dilarutkan dulu dengan air perbandigan 1 : 100 untuk membuat kadar asam berkurang.

Setelah dicampurkan dengan air non klorin 1 : 100 bisa disiramkan ke tanaman.

Bila komposter penuh, diamkan selama tiga minggu supaya fermentasi terjadi sempurna. Dalam urban komposter Anda masih bisa dapat menghasilkan pupuk organik cair dengan cara mengurasnya lewat keran komposter itu di antara tiga minggu tersebut.

Baca juga: Fungsi Pupuk TSP untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya

Dari ampas kulit nanas yang telah terfermentasi kurang lebih tiga minggu, Anda bisa menguburkan dalam tanah di kebun. Namun, bila tidak punya kebun, Anda bisa ambil tanah dan campurkan dengan tanah dalam wadah tertutup untuk membuat kompos.

Peram hasil bokashi dengan tanah agar semua terurai sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com