Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Pupuk Urea bagi Tanaman dan Lingkungan

Kompas.com - 14/09/2022, 15:21 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk urea adalah pupuk anorganik yang tinggi kandungan nitrogen (N). Diketahui pupuk urea mengandung nitrogen sebanyak 45 hingga 46 persen. 

Karena kaya nitrogen, maka pupuk ini menjadi input penting dalam budi daya tanaman. Unsur hara tersebut berguna dalam pembentukan daun, sehingga secara tidak langsung pupuk ini memiliki peran penting dalam fotosintesis tanaman.

Meskipun bermanfaat untuk tanaman, namun aplikasi pupuk urea berlebih akan menyebabkan beberapa efek negatif untuk tanaman maupun lingkungan. Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, berikut beberapa efek samping pupuk urea yang perlu diketahui.

Baca juga: Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

Ilustrasi pupuk urea. SHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk urea.

1. Biaya usaha pertanian membengkak

Urea merupakan pupuk penting dalam usaha pertanian. Namun, karena termasuk pupuk anogranik, maka petani tidak bisa membuatnya sendiri.

Hal inilah yang membuat modal bertani membengkak jika pemupukan urea dilakukan berlebih. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk melakukan perhitungan kebutuhan pupuk terlebih dahulu sebelum mulai menanam.

Dengan demikian, biaya usaha pertanian tidak terlalu tinggi.

2. Menyebabkan ketergantungan pada petani

Pupuk urea mengandung unsur hara makro yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak. Maka dari itu, pemberian urea pada tanaman akan membuat tanaman tumbuh dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Pupuk Fosfor dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Jika aplikasi pupuk dilakukan berlebih, maka hal tersebut dapat menyebabkan petani bergantung pada pupuk tersebut dan melupakan teknik budidaya lain yang menunjang.

3. Membuat tanaman menjadi rentan

Efek samping pupuk urea lainnya yaitu bisa menyebabkan tanaman menjadi rentan terhadap hama dan penyakit. Kondisi ini bisa menyebabkan kerugian pada petani dan membuat biaya produksi lebih tinggi karena petani harus mengendalian hama dan penyakit tersebut.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau