JAKARTA, KOMPAS.com - Alpukat adalah salah satu buah populer, kaya nutrisi, dan banyak dikonsumsi masyarakat. Alpukat berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, namun telah dibudidayakan di seluruh dunia.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (20/10/2022), tanaman alpukat cocok untuk ditanam di daerah tropis. Buah alpukat pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1877, yang dibawa oleh Belanda untuk pertama kalinya ditanam di Kebun Raya Bogor.
Salah satu varietas alpukat yang banyak dijumpai di pasaran adalah alpukat mentega. Alpukat mentega dikenal dan banyak disukai karena daging buahnya lebih lembut dibandingkan varietas alpukat lainnya.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat Aligator agar Panen Setiap Saat
Untuk para pemula yang ingin menanam alpukat mentega, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tanaman cepat berbuah.
Berikut cara menanam alpukat mentega agar cepat berbuah.
Media tanam yang cocok untuk tanaman alpukat adalah tanah yang gembur, lembap, dan tidak tergenang air, subur dan tidak mengandung terlalu banyak bahan organik.
Tanah yang berada di sekitar pohon yang telah ditanam harus lebih tinggi dari pada tanah yang ada di sekitar pohon yang ditanam tersebut. Hal ini berguna untuk menghindari genangan air yang terjadi ketika musim hujan atau pada saat tanaman disiram secara rutin.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Alpukat agar Berbuah Banyak dan Besar
Bibit yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus berasal dari pohon alpukat yang cukup tua.
Pilih cabang pohon alpukat yang subur dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3 sampai 5 cm, dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak.
Kupas kulit cabang yang sudah dipilih tadi sekitar 10 sampai 15 cm. Pengupasan dilakukan sekitar 5 sampai 10 cm dari cabang utama.
Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7 sampai 10 cm.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Alpukat dari Biji
Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa. Siram secara rutin pagi dan sore hari.
Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2 sampai 3 cm dari cangkokan). Semaikan dalam polybag atau pot, dan letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit cangkokan benar-benar tumbuh.
Siram secara rutin agar bibit cangkokan tersebut mampu beradaptasi dengan baik sebelum bibit ditanam di lahan permanen.
Buah alpukat yang akan dijadikan bibit haruslah buah yang sudah tua diketahui kualitas rasanya. Biji alpukat bisa langsung ditanam dengan memperhatikan posisi biji atau bisa juga disemaikan di air hingga muncul akar dan tunas pada biji.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat agar Cepat Berbuah
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan budidaya alpukat dari biji yakni sebagai berikut.
Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang, dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut.
Cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih.
Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat Wina, Varietas Lokal Kualitas Unggul
Adapun ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.
Letakkan biji alpukat dalam wadah yang berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian.
Letakkan wadah di tempat yang kena cahaya matahari secara langsung. Perhatikan bahwa air terus merendam bagian bawah biji alpukattersebut.
Jika air berkurang, maka tambahkan air hingga biji tetap terendam hingga setengah bagian saja.
Baca juga: 6 Hama yang Menyerang Tanaman Alpukat dan Cara Mengatasinya
Umumnya, biji mulai terlihat retak sekitar dua sampai tiga minggu. Akar terlihat mulai tumbuh sekitar tiga sampai empat minggu.
Ketika akar mencapai 5 hingga 7 cm dan batang juga mulai tumbuh, maka bibit siap untuk dipindahkan dan ditanam di tanah.
Lubang tanam untuk pohon alpukat dibuat dengan ukuran 60 x 60 cm dan kedalaman 60 sampai 80 cm. Jika menanam bibit cangkok, maka lubang tanam dibuat cukup lebar, dan jika menanam bibit dari biji maka lubang harus dibuat yang.
Jika penananman dalam jumlah banyak, ukuran lubang tanam dibuat dengan jarak 6 x 6 meter. Isi lubang dengan pupuk kandang hingga dua per tiga dan biarkan lubang selama tiga sampai empat minggu agar pupuk kandang terlebih dahulu meresap ke tanah.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat di Dalam Pot
Pindahkan bibit yang sudah disiapkan sebelumnya lubang tanam yang telah disiapkan. Buka plastik polybag secara perlahan, dan usahakan agar tanah pada polybag tidak hancur.
Masukkan dan tanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit ditanam, maka siram dengan rutin.
Perawatan yang dilakukan pada budidaya alpukat ini tidaklah repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.
Pohon alpukat yang ditanam langsung dari biji tanpa melakukan sambung pucuk atau cangkok umumnya mulai berbuah di usia 10 sampai 15 tahun.
Baca juga: 6 Varietas Alpukat Unggul yang Cocok untuk Urban Farming
Akan tetapi, jika penanaman yang dilakukan melalui biji dan sambung pucuk atau ditanam melalui sistem vegetatif, maka umumnya akan berbuah pada usia 5 sampai 8 tahun, itu juga akan tergantung pada perawatan pohon alpukat yang dilakukan setelah tanam.
Pemanenan buah alpukat dianjurkan dengan memotong atau menggunting tangkai buah alpukat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.