Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Pohon Nangka Mini, Bisa Berbuah Terus-menerus

Kompas.com - 18/10/2022, 08:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nangka adalah buah tropis dengan daging berwarna kuning dan rasa yang manis. Buah nangka biasa dimakan langsung dan dijadikan campuran es, dijadikan keripik, bahkan digoreng.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (18/10/2022), dalam budidaya nangka, ada jenis pohon nangka mini, yang memiliki berbagai kelebihan dibanding pohon nangka biasa. Pohon nangka mini berbuah lebat dan tidak selalu harus ditanam di halaman luas.

Anda bisa menanam dan memelihara pohon nangka mini di halaman rumah. Pohon nangka mini bisa menghasilkan lebih dari 40 buah.

Baca juga: Cara Menanam Nangka agar Cepat Berbuah Lebat

Ilustrasi pohon nangka, menanam nangka. SHUTTERSTOCK/MARIYA SUKHOVEYKO Ilustrasi pohon nangka, menanam nangka.

Pohon nangka mini memiliki tinggi 4 meter dengan diameter pangkal batang tak sampai 7 cm. Buahnya lebat, hingga membuat tubuh pohon terlihat merunduk

Pada waktu pembungaan pertama, tinggi tanaman sudah mencapai 1,5 meter, sedangkan diameter batangnya rata-rata 2 cm. Dalam satu kali pembungaan, pohon nangka mini dapat ditanam di dalam pot dan sangat cepat menghasilkan buah.

Rata-rata buah nangka memiliki bobot 5 sampai 6 kg, namun, ada juga yang hingga 20 kg. Secara rasa, nangka mini tidak kalah lezat dibanding nangka biasa.

Dagingnya berwarna kuning jingga, dengan aroma harum dan rasa manis. Pohon nangka mini bisa berbuah terus-menerus sepanjang tahun, dengan musim penghasil buah terbesar jatuh pada bulan Agustus sampai September.

Baca juga: Penyebab Buah Jeruk Keras dan Kering di Pohon

Anda tidak harus menanam pohon nangka mini di kebun luas, sebab nangka mini bisa juga ditanam di halaman rumah, bahkan pot, dan sekaligus menjadi tanaman hias.

Namun demikian, umur berbuahnya menjadi lebih tua dibandingkan dengan yang ditanam di tempat terbuka, baru ketika tanaman berusia 4 tahun. Buahnya juga lebih kecil, yakni beratnya hanya 2,5 kg.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau