JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur kuping adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diolah menjadi beragam hidangan sehat dan bergizi. Jamur kuping dapat dikenali dari warnanya dan bentuknya yang menyerupai telinga.
Anda pun bisa melakukan budidaya jamur kuping untuk menikmati hasil panennya maupun dijual. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (28/11/2022), berikut cara budidaya jamur kuping.
Media tanam untuk budidaya jamur kuping berupa campuran serbuk gergaji kayu sebanyak 85 persen, bekatul sebanyak 10 persen, kapur CaCO3 sebanyak 1 persen, dan air secukupnya.
Baca juga: Tips Budidaya Jamur Merang agar Hasil Panennya Melimpah
Untuk lahan tanam seluas 100 meter persegi dibutuhkan serbuk gergaji sebanyak 6.120 kg, bekatul sebanyak 720 kg, dan kapur CaCO3 sebanyak 72 kg.
Bahan-bahan tersebut dicampur di atas lantai yang bersih secara merata hingga kadar airnya menjadi 50 sampai 70 persen (dikepal dan sudah tidak ambyar).
Fermentasi dapat dilakukan dengan cara mendiamkan media tanam selama tiga sampai lima hari. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70 derajat celcius.
Pada tahap ini perlu dilakukan pembalikan atau pengadukan media tanam setiap dua hari sekali agarproses pelapukan terjadi secara merata. Media tanam siap digunakan jika telah berwarna cokelat atau kehitaman.
Baca juga: 7 Jamur Pangan Populer Asal Jepang, Shiitake hingga Enoki