Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Jahe Merah, Kuning, dan Putih, serta Manfaatnya

Kompas.com - 25/12/2022, 20:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe (Zingiber officinale) adalah salah satu tanaman rempah dan tanaman obat yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Jahe dapat dikonsumsi segar, diolah menjadi minuman, dikeringkan, hingga dijadikan minyak atsiri.

Ada tiga jenis jahe yang banyak dijual di pasaran dan dikonsumsi masyarakat, yakni jahe merah, jahe kuning atau jahe gajah, serta jahe putih atau jahe emprit. Nah, apa perbedaan dan manfaat jahe tersebut?

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (25/12/2022), berikut penjelasan mengenai jenis jahe dan manfaatnya.

Baca juga: Langkah-langkah Pembibitan Jahe agar Hasilkan Bibit Berkualitas

Ilustrasi jahe gajah. SHUTTERSTOCK/IKA MAULINA Ilustrasi jahe gajah.

1. Jahe kuning atau jahe gajah

Jahe kuning disebut juga sebagai jahe gajah atau jahe badak karena ukuran rimpangnya yang besar dan gemuk. Warna rimpangnya kuning muda atau kuning yang lebih cerah, teksturnya berserat lembut dan sedikit.

Aroma dan rasanya kurang tajam, karena kandungan minyak atsirinya rendah, yakni minus 1,66 persen dari berat kering.

Jahe kuning atau jahe gajah cocok dikonsumsi sebagai bumbu masak, dalam keadaan segar atau bentuk olahan saat jahe berumur muda atau tua.

2. Jahe merah

Jahe merah sering disebut dengan jahe sunti. Rimpangnya berwarna merah atau jingga muda dan berukuran kecil, serta serat-seratnya kasar.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Jahe, Mudah dan Ramah Lingkungan

Karena jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi, maka aroma serta rasanya sangat tajam dan pedas. Jahe merah hanya tumbuh pada bulan-bulan tertentu, namun tetap banyak dicari.

Jahe merah mengandung minyak atsiri hingga 4 persen dan juga kandungan oleoesin. Di dalam minyak atsiri tersebut terdapat shogaol, gingerol, dan zingeon.

Ilustrasi jahe merah. SHUTTERSTOCK/SALAHUDDIN PALU Ilustrasi jahe merah.

Penggunaan jahe merah lebih banyak untuk obat-obatan. Jenis jahe ini merupakan bahan penting dalam industri jamu tradisional, serta biasanya dipasarkan dalam bentuk segar dan kering.

3. Jahe putih atau jahe emprit

Jahe ini paling sering dijumpai di pasaran. Jahe emprit mempunyai rimpang berukuran sedang, berbentuk agak pipih, berwarna putih, seratnya lembut, aroma dan rasanya tidak begitu tajam dan pedas.

Baca juga: Cara Budidaya Jahe Gajah, Nilai Jualnya Tinggi

Kandungan minyak atsirinya tinggi, yaitu sekitar 1,7 sampai 8 persen berat kering. Penggunaannya untuk bahan pembuat wedang, obat tradisional atau yang diekstrak minyak atsirinya menjadi minyak jahe yang berguna untuk relaksasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com