Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Grafting Durian agar Menghasilkan Bibit Unggul

Kompas.com, 3 Januari 2023, 18:06 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian merupakan salah satu jenis buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Perbanyakan tanaman durian kini semakin beragam, salah satunya dengan cara grafting.

Grafting atau penyambungan adalah teknik memperbanyak bibit unggul yang dapat dilakukan secara cepat, menghasilkan jumlah yang banyak, dan memiliki sifat unggul seperti induknya.

Meskipun demikian, teknik perbanyakan ini perlu ketelitian dan keahlian khusus agar bibit hasil grafting bisa tumbuh dengan baik. Lalu, bagaimana cara grafting durian yang benar?

Baca juga: Simak, Cara Sambung Pucuk Durian Anti Gagal

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (3/1/2023), berikut penjelasan lengkapnya

Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses penyambungan, antara lain:

Ilustrasi bibit durian musang king.SHUTTERSTOCK/AUGUSTINE BIN JUMAT Ilustrasi bibit durian musang king.

  • Pisau yang tipis dan tajam
  • Plastik es
  • Tali plastik
  • Alkohol
  • Biji durian
  • Entres
  • Batang durian bagian bawah
  • Plastik ukuran 2 x 4 m
  • Gembor penyiram

Menyiapkan batang bawah

Batang bawah yang hendak disambung sebaiknya berasal dari bibit tanaman yang disemai dari biji. Bibit yang berasal dari biji diketahui memiliki batang dan akar yang kuat. Batang bawah yang akan disambung bisa berasal dari jenis apapun.

Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Durian dari Biji? Begini Penjelasannya

Menyiapkan entres

Entres adalah batang atas yang nantinya akan disambung dengan batang bawah. Pemilihan entres harus diperhatikan dengan baik karena entres yang digunakan akan menentukan hasil buah durian nantinya.

Entres yang berkualitas berasal dari tanaman induk yang pertumbuhannya bagus, produktivitas buahnya tinggi, dan terhindar dari hama penyakit. Potong batang yang akan dijadikan sebagai entres sepanjang 5 sampai 10 cm atau memiliki mata tunas 3 hingga 5.

Proses penyambungan

Setelah bahan dan alat telah tersedia, Anda bisa mulai melakukan grafting. Berikut cara grafting durian yang benar:

Baca juga: Cara Okulasi Durian untuk Mendapatkan Bibit Unggul

  1. Potong batang bibit yang sudah disemai memiliki bentuk huruf "V' menggunakan pisau yang bersih dan tajam.
  2. Ujung entres dibuat runcing.
  3. Kemudian, masukan ujung entres yg sudah runcing tersebut ke dalam batang bawah.
  4. Ikat menggunakan plastik es dan tali plastik supaya lebih kencang.

Ilustrasi tanaman durianShutterstock/ME Image Ilustrasi tanaman durian

Membuat naungan

Naungan diperlukan untuk menghindari terik matahari dan air hujan secara langsung. Bibit durian yang dihasilkan dengan cara grafting sangat rentan gagal apabila tidak dirawat dengan maksimal. Naungan dapat dibuat menggunakan plastik, pastikan naungan dibuat pada tempat yang cukup teduh.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menyambung Durian yang Benar

Perawatan

Perawatan harus dilakukan, supaya sambungan dapat berhasil dan tumbuh dengan baik. Perawatan yang perlu dilakukan, antara lain; menutup hasil sambungan menggunakan plastik es, penyiraman menggunakan gembor siram secara rutin, dan lakukan pencegahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman.

Demikian cara grafting durian yang benar. Lakukan langkah-langkah di atas dengan teliti agar bibit yang disambung bisa tumbuh dengan baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau