Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Ginseng, Tanaman Herbal yang Kaya Manfaat

Kompas.com - 10 April 2023, 21:21 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - ginseng merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat untuk tubuh. Sama seperti tanaman herbal lainnya, permintaan ginseng juga cukup tinggi.

Maka dari itu, banyak petani tertarik membudidayakan tanaman ini. Cara menanam ginseng sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman obat lainnya.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (10/4/2023), berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Jahe di Lahan Sempit, Mudah dan Minim Perawatan

Persiapan lahan

Lahan yang akan digunakan untuk menanam ginseng harus diolah terlebih dahulu. Jika tanah terlalu asam, maka berikan kapur dolomit 2 hingga ton/hektare 2 minggu sebelum tanam.

Tanah yang sudah diolah didiamkan selama 1 minggu. Kemudian buat bedengan dengan lebar 100 sampai 120 cm dan tinggi 40 hingga 50 cm.

Ilustrasi tanaman ginsengPixabay/markroad1230 Ilustrasi tanaman ginseng

Diantara bedengan dibuat parut dengan lebar 40 hingga 50 dengan kedalaman sekitar 50 sampai 60 cm. Kemudian, berikan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah terfermentasi sempurna sebanyak 25 hingga 50 kg di atas bedengan.

Baca juga: Langkah-langkah Pembibitan Jahe agar Hasilkan Bibit Berkualitas

Proses pembibitan dan penanaman

Bibit ginseng bisa didapatkan dari stek batang. Pilih tanaman induk yang sehat, pertumbuhannya bagus, umurnya cukup (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda), segar, dan memiliki warna cerah.

Setelah itu, bibit diletakkan di tempat lembap selama 2 hingga 4 hari. Pada bagian pangkal dipotong lancip membentuk 45 derajat.

Selanjutnya, pindahkan dan keringkan bibit selama 1 hingga 2 jam. Lakukan penanaman di sore hari dengan jarak tanam sekitar 60 x 70 cm.

Perawatan tanaman

Tanaman ginseng akan tumbuh dengan baik, apabila dirawat dengan maksimal. Lakukan penyiraman secara rutin agar tanaman tidak kekeringan.

Selain itu, lakukan juga penyulaman untuk mengganti tanaman ginseng yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tidak maksimal.

Berikan juga pupuk NPK majemuk secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk menjaga kesehatan tanaman, lakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Kegiatan perawatan ginseng yang terakhir yaitu perampelan untuk menyisakan 2 hingga 3 batang utama per tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Kencur yang Benar agar Hasilnya Melimpah

Pemanenan

Tanaman ginseng biasanya dipanen saat berumur 4 hingga 5 bulan setelah tanam. Secara fisik, tanaman ginseng yang siap panen memiliki batang berwarna merah, daun menguning dan mulai rontok, berbunga dan berbiji, serta ukuran umbinya di atas 1 cm.

Pemanenan dapat dilakukan di pagi hari setelah tidak berembun. Caranya dengan memotong pangkal batang ginseng atau mencabut tanaman secara perlahan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau