Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Asam Amino dari Keong Mas yang Bermanfaat untuk Tanaman

Kompas.com, 16 April 2023, 11:48 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keong mas atau keong sawah merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman padi. Jika tidak dikendalikan, hama ini bisa membuat tanaman padi rusak parah.

Meskipun sering mengganggu tanaman, jika diolah dengan baik keong mas bisa menjadi pupuk asam amino. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (16/4/2023), asam amino memiliki beberapa fungsi untuk tanaman, antara lain;

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Asam Amino Pengganti Pupuk NPK Kimia

  • Meningkatkan imunitas pada tanaman.
  • Meningkatkan jumlah klorofil untuk menunjang proses fotosintesis.
  • Menguatkan daun muda dan membantu pembukaan stomata.
  • Membantu mengikat unsur hara mikro.
  • Mempercepat pertumbuhan hormon.
  • Membantu polinasi, fruit set, dan meningkatkan kualitas buah.
  • Membantu mikroba tanah untuk mengubah unsur hara mentah menjadi unsur hara yang siap diserap tanaman.
  • Meningkatkan produktivitas tanaman dan tanah.

Ilustrasi pupuk cair.SHUTTERSTOCK / VITALII BORKOVSKYI Ilustrasi pupuk cair.

Cara membuat pupuk asam amino dari keong mas

Fungsi asam amino untuk tanaman sangat beragam. Maka dari itu, aplikasi asam amino sangat dianjurkan agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman maksimal.

Adapun cara membuat asam amino dari keong mas, seperti berikut:

Baca juga: Cara Membuat MOL dari Telur Keong Mas, Mudah dan Murah

Siapkan 10 kg keong mas.

  1. Kemudian, hancurkan keong mas dan campurkan dengan air menggunakan perbandingan 1:1.
  2. Panaskan kedua bahan tersebut dengan suhu 60 derajat Celcius selama 2 menit.
  3. Setelah itu, dinginkan dan atur pH agar mencapai 5.
  4. Selanjutnya, siapkan daun/batang/buah pepaya muda atau nanas sebanyak 2 ons, lalu haluskan menggunakan blender.
  5. Campurkan semua bahan tersebut dalam plastik.
  6. Tambahkan larutan EM4 yang sudah dikultur sebanyak 1000 cc. Cara membuat kultur bakteri dengan mencampurkan EM4 dalam 20 liter air gula dan biarkan selama 2 minggu di dalam plastik yang terlindungi dari panas matahari.
  7. Simpan seluruh bahan dalam wadah tertutup. Buka tutup wadah setiap hari untuk menghilangkan gas.
  8. Seminggu kemudian, asam amino tersebut bisa diaplikasikan ke tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Telur Keong Mas

Aplikasi asam amino ke tanaman

Cara aplikasi asam amino dari keong mas disesuaikan dengan umur tanaman dan metode aplikasi. Berikut penjelasannya.

  • Untuk tanaman yang umurnya masih dibawah 1 tahun, aplikasikan 4 cc asam amino yang dilarutkan dalam 5 liter air. Setiap penambahan umur 1 tahun, tambahkan 4 cc asam amino dan kocorkan ke seluruh area perakaran.
  • Aplikasi dengan cara semprot menggunakan dosis 4 cc untuk setiap 1 liter air.
  • Aplikasikan setiap 2 minggu sekali atau sesuai kebutuhan tanaman.
  • Pada bibit, asam amino dicampurkan dengan air dan disiramkan pada media tanam sebanyak 4 cc untuk polybag besar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau