JAKARTA, KOMPAS.com - Eceng gondok merupakan tanaman yang dapat tumbuh di air. Biasanya eceng gondok tumbuh pada sungai maupun danau.
Tanaman eceng gondok memiliki kemampuan berkembangbiak yang sangat cepat, sehingga dalam waktu yang singkat dapat memenuhi sungai maupun danau. Ketika hal itu terjadi, maka ekosistem sungai atau danau akan terganggu karena suplai oksigen dalam air menjadi berkurang.
Meskipun demikian, eceng gondok ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
Potong eceng gondok menjadi bagian yang lebih kecil.
Blender hasil potongan eceng gondok tersebut.
Cairkan gula menggunakan air panas.
Masukan eceng gondok yang sudah diblender, EM4 6 tutup botol, air rendaman tauge dan air sebanyak 8 liter ke dalam ember. .
Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur dengan merata.
Tutup ember dengan rapat supaya proses fermentasi berjalan lancar.
Lakukan pembukaan secara berkala 5 hari sekali selama 15 hingga 20 hari, untuk pertukaran ga
Setelah proses fermentasi selesai ditandai dengan aroma yang seperti tape, selanjutnya dilakukan penyaringan.
Pisahkan ampas yang akan digunakan sebagai pupuk kompos dengan cairan yang digunakan sebagai pupuk cair.
Masukan pupuk cair dalam jerigen ukuran 5 liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab
pengguna dan diatur dalam UU ITE