Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk dari Eceng Gondok, Mudah dan Praktis

Kompas.com - 11/03/2023, 11:42 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eceng gondok merupakan tanaman yang dapat tumbuh di air. Biasanya eceng gondok tumbuh pada sungai maupun danau.

Tanaman eceng gondok memiliki kemampuan berkembangbiak yang sangat cepat, sehingga dalam waktu yang singkat dapat memenuhi sungai maupun danau. Ketika hal itu terjadi, maka ekosistem sungai atau danau akan terganggu karena suplai oksigen dalam air menjadi berkurang.

Meskipun demikian, eceng gondok ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Eceng Gondok

 

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (11/3/2023), berikut cara membuat pupuk dari eceng gondok.

Alat dan bahan

Eceng gondokpixabay.com Eceng gondok

Pada pembuatan pupuk dari eceng gondok memerlukan beberapa alat dan bahan seperti:

  • Pisau
  • Blender
  • Ember 10 liter
  • Saringan
  • Gula 250 gram
  • Air rendaman tauge
  • Eceng gondok 2kg
  • EM4

Cara pembuatan

Perhatikan langkah-langkah dibawah ini untuk membuat pupuk dari eceng gondok:

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Azolla

  1. Potong eceng gondok menjadi bagian yang lebih kecil.
  2. Blender hasil potongan eceng gondok tersebut.
  3. Cairkan gula menggunakan air panas.
  4. Masukan eceng gondok yang sudah diblender, EM4 6 tutup botol, air rendaman tauge dan air sebanyak 8 liter ke dalam ember. .
  5. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur dengan merata.
  6. Tutup ember dengan rapat supaya proses fermentasi berjalan lancar.
  7. Lakukan pembukaan secara berkala 5 hari sekali selama 15 hingga 20 hari, untuk pertukaran ga
  8. Setelah proses fermentasi selesai ditandai dengan aroma yang seperti tape, selanjutnya dilakukan penyaringan.
  9. Pisahkan ampas yang akan digunakan sebagai pupuk kompos dengan cairan yang digunakan sebagai pupuk cair.
  10. Masukan pupuk cair dalam jerigen ukuran 5 liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau