Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Budidaya Melon Tanpa Ajir dengan Mudah

Kompas.com, 28 Juni 2023, 12:24 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melon termasuk buah yang banyak disukai. Rasa buah ini manis, teksturnya renyah, dan mengandung banyak air.

Nilai jual buah ini juga cukup tinggi, sehingga banyak petani yang tertarik untuk membudidayakannya. Biasanya, budidaya melon menggunakan ajir atau lanjaran agar bisa tumbuh tegak.

Akan tetapi, saat ini terdapat inovasi budidaya melon tanpa ajir. Cara budidaya ini bisa menghemat biaya perawatan, sehingga peluang memperoleh keuntungan lebih besar.

Baca juga: Cara Menanam Melon Tanpa Ajir

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (28/6/2023), berikut ini cara menanam melon tanpa ajir yang bisa dilakukan dengan mudah.

Ilustrasi melon, buah melon. PIXABAY/PUBLICDOMAINIMAGES Ilustrasi melon, buah melon.

Persiapan lahan

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam budidaya melon yaitu mempersiapkan lahan budidaya. Lahan yang akan digunakan perlu diolah terlebih dahulu sampai gembur.

Setelah gembur, aplikasikan tambahkan pupuk dasar dari campuran NPK 15:15:15, ZA, dan pupuk KCl dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk dasar dicampurkan dengan tanah, lalu diaduk sampai rata.

Lalu, lakukan penyiraman agar pupuk dapat larut dan tercampur dengan sempurna. Pemberian pupuk dilakukan seminggu sebelum penanaman.

Setelah dipupuk, lahan ditutup dengan mulsa. Kemudian, buat lubang tanam dan beri jarak sekitar 50 hingga 60 cm di tengah bedangan, sementara itu jarak antar lajur sekitar 2 hingga 3 meter.

Baca juga: Cara Menanam Melon di Polybag, Bisa di Halaman Rumah

Menyemai benih

Benih melon yang akan disemai perlu direndam terlebih dahulu dalam air hangat kuku selama 1 jam, lalu tiriskan. Kemudian, benih diperam menggunakan kertas merang dan handuk basah.

Pemeraman bertujuan agar benih tumbuh secara seragam. Setelah proses pemeraman akan terlihat bakal kecambah.

Selanjutnya, bakal kecambah bisa disemai dalam polybag yang sudah diisi dengan media semai dari campuran tanah dan pupuk kandang (perbandingan 5:1).

Penanaman

Bibit melon yang sudah tumbuh tinggi, bisa mulai dipindahkan ke bedengan. Cara menanam melon yaitu dengan meletakkan bibit pada lubang tanam yang sudah dibuat. Lalu, tutup lubang tanam dengan tanah atau media tanam sembari dipadatkan agar bibit tidak mudah rebah.

Ilustrasi buah melon.PIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi buah melon.

Merawat tanaman

Tahapan budidaya melon tanpa ajir selanjutnya yaitu merawat tanaman dengan rutin. Lakukan penyiraman secara rutin agar tanaman melon tidak kekurangan air.

Baca juga: Jenis Pupuk untuk Melon dan Cara Aplikasinya

Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak tergenang. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tanaman melon ditanam tanpa ajir.

Lakukan juga penyemprotan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Namun, aplikasi pestisida tidak boleh berlebihan agar tanaman dan tanah tidak rusak.

Panen

Pemanenan melon dilakukan saat buahnya sudah memiliki jaring atau net yang sempurna, tebal, dan merata. Warna buah melon siap panen juga biasanya sudah mulai berubah dari hijau menjadi kekuningan.

Cara panen melon yaitu dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting. Pemotongan dilakukan secara hati-hati agar buahnya tidak rusak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau