JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan yang benar merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam budi daya tanaman padi. Pemupukan diperlukan untuk memastikan nutrisi atau unsur hara mencukupi kebutuhan tanaman pada.
Sama dengan tanaman lain, padi membutuhkan pupuk untuk membuat pertumbuhan dan produktivitasnya optimal.
Baca juga: Pedoman Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar
Namun, setiap fase pertumbuhan tanaman padi memerlukan dosis pupuk yang berbeda. Karena itu, pertani perlu mengetahui cara memupuk tanaman padi yang benar.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (25/9/2022), berikut tips memupuk tanaman padi yang benar.
Pemilihan pupuk yang tepat penting dilakukan karena tidak semua jenis pupuk bisa diberikan untuk tanaman padi.
Pupuk untuk tanaman padi harus mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk yang mengandung ketiga unsur hara tersebut dikenal dengan nama pupuk NPK.
Pupuk NPK memiliki dua jenis, yaitu pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk NPK tunggal, antara lain Urea, SP36, juga KCl, sedangkan pupuk NPK majemuk seperti pupuk phonska dan mutiara.
Baca juga: Fungsi Pupuk TSP untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Selain tepat jenis, pupuk yang diberikan untuk tanaman padi juga harus tepat dosis. Sebab, pemberian pupuk yang berlebihan bisa menyebabkan tanaman padi gagal pertumbuhan.
Saat tanaman padi berumur 0-10 hari setelah tanam (HST), berikan pupuk NPK phonska dengan dosis 150 kg/ha. Saat memasuki umur 15-21 HST, dosis pupuk yang diberikan bertambah menjadi 150 kg/ha NPK phonska dan 50 kg/ha urea.
Sementara itu, saat tanaman padi berumur 35-40 HST, berikan pupuk urea saja dengan dosis 50-100 kg/ha.