Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor yang Menyebabkan Penyakit Pasca-panen Padi

Kompas.com - 19/06/2023, 13:53 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dipanen, gabah padi akan disimpan dan dikeringkan dalam tempat khusus. Proses pasca-panen padi ini bertujuan untuk mengolah padi menjadi beras sekaligus menjadi kualitas hasil panen padi.

Sayangnya, dalam proses pengolahan pasca-panen seringkali gabah terserang penyakit pasca-panen. Munculnya penyakit pasca-panen padi ternyata dipengaruhi oleh beberapa hal.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (19/6/2023), berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan penyakit pasca-panen padi.

Baca juga: Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas

1. Kandungan air

Kandungan air sangat mempengaruhi perkembangan jasad renik. Penyimpanan beras dengan kandungan lebih dari 14 persen akan membuat proses metabolisme jasad renik dan hama bertambah cepat.

Ilustrasi tanaman padi siap panenShutterstock/su prasert Ilustrasi tanaman padi siap panen

Penyimpanan beras dan gabah sebaiknya diatur agar kandungan air 14 persen, lengas nisbi udara 75 persen, dan suhu antara 13 sampai 32 derajat Celcius. Umumnya, jamur patogen akan tumbuh pada beras yang disimpan dengan kandungan 13 sampai 17,5 persen atau kandungan air seimbang namun lengas nisbi udara antara 70 sampai 90 persen.

Kandungan air beras akan berubah selama penyimpanan sesuai dengan kelembapan dan suhu ruang penyimpanan, sehingga mencapai kadar aiar sekmbang yakni suhu 25 sampai 30 derajat Celcius.

2. Suhu tempat penyimpanan

Selain kandungan air, faktor lain yang menyebabkan penyakit pasca-panen padi yaitu suhu tempat penyimpanan. Jika terjadi penurunan suhu selama penyimpanan, maka pertumbuhan jamur akan menurun.

Baca juga: Perbedaan Panen Padi Manual dan Mekanis

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com