Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengendalikan Gulma Tanaman Padi dengan Efektif

Kompas.com - 11 Maret 2023, 11:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gulma adalah tumbuhan liar yang sering tumbuh disekitar tanaman budidaya, tak terkecuali tanaman padi. Jika tidak dikendalikan, maka gulma dapat mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi.

Gulma dapat menyebabkan persaingan ruang, cahaya, maupun nutrisi dengan tanaman budidaya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara tepat mengendalikan gulma tanaman padi.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (10/3/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: 3 Cara Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi

1. Pengendalian secara manual

Apabila belum meluas gulma dapat dikendalikan secara manual. Pengendalian secara manual dapat menggunakan tangan dengan bantuan alat seperti sabit. Cara ini efektif untuk mengendalikan gulma pada lahan sawah yang tidak terlalu luas.

Ilustrasi tanaman azolla.SHUTTERSTOCK/ANEK SANGKAMANEE Ilustrasi tanaman azolla.

2. Menanam azolla

Tanaman yang memiliki nama latin Azolla pinnata ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada air dan bisa dijadikan penutup tanah. Hal ini tentu dapat menghambat pertumbuhan gulma karena tertutup oleh azolla. Selain itu, azolla dapat menambat nitrogen sehingga kebutuhan nitrogen padi dapat terpenuhi.

Baca juga: Mengenal Tanaman Azolla yang Bisa Digunakan untuk Pupuk

3. Memelihara itik

Pengendalian gulma menggunakan itik merupakan cara yang unik. Itik dapat mengurangi pertumbuhan gulma dengan cara memakan gulma yang tumbuh.

Pengendalian dengan cara ini memiliki dua keuntungan yaitu gulma dapat dikendalikan dan itik dapat tumbuh besar dengan pakan alami.

4. Pengolahan lahan yang maksimal

Pengolahan lahan dapat mencegah pertumbuhan gulma. Hal ini karena akar gulma yang masih tertinggal dan biji gulma yang ada pada lahan akan mati.

Cara pengolahan lahan dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul maupun menggunakan alat seperti traktor. Sebelum lahan ditanami bibit padi, biarkan lahan selama 7 sampai 10 hari.

Baca juga: Pengendalian Gulma Tanpa Herbisida, Bagaimana Caranya?

5. Penyemprotan dengan pestisida

Cara mengendalikan gulma yang terakhir yaitu dengan menyemprotkan pestisida kimia. Cara ini dilakukan apabila gulma sangat sulit dikendalikan, tumbuh dengan luas dan sudah merugikan tanaman.

Gunakanlah pestisida yang memiliki bahan aktif seperti glifosat. Lakukan penyemprotan pada gulma sesuai dosis yang dianjurkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau