JAKARTA, KOMPAS.com - Buah tin atau buah ara adalah jenis buah yang kaya nutrisi. Rasanya manis dan teksturnya lembut. Buah ini bukan buah asli Indonesia, namun bisa tumbuh di Indonesia apabila dirawat dengan baik.
Salah satu kunci kesuksesan budidaya buah tin di Indonesia yaitu penggunaan bibit berkualitas. Pembibitan buah tin bisa dilakukan dengan cara stek atau cangkok.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (27/7/2023), simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Cara Menanam Buah Tin dari Biji dan Perawatanya
Tanaman buah tin bisa diperbanyak dengan cara cek. Pertama, pilih terlebih dahulu pohon tin yang sudah berumur.
Ciri tanaman tin yang sudah tua yaitu batangnya sudah berwarna coklat atau agak putih. Kemudian, potong batang tersebut dengan arah potong miring.
Berikutnya, tanam batang yang sudah dipotong pada polybag yang sudah berisi sabut kelapa dan pasir. Lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.
Setelah 30 hari, biasanya batang muda dan daun mulai tumbuh. Pada saat itu, bibit tanaman buah tin sudah bisa dipindah ke tempat yang lebih luas.
Selain diperbanyak dengan cara stek, tanaman buah tin juga bisa diperbanyak dengan cara cangkok. Sebelum mencangkok tanaman buah tub perlu siapkan bahan-bahan seperti plastik transparan, sabut kelapa, dan tali plastik.
Baca juga: Budidaya Buah Tin di Pot, Bisa Panen Sepanjang Tahun
Pencangkokan dilakukan pada batang tanaman tin yang sudah tua. Sebelum dicangkok, bersihkan terlebih dahulu batang dan daun muda.
Lalu, kupas sedikit kulit batang pada area yang hendak dicangkok. Kemudian, balutkan batang yang dicangkok dengan sabut kelapa dan bungkus dengan plastik transparan.
Panjang batang yang dicangkok sekitar 10 hingga 15 cm dan ikat masing-masing ujungnya dengan tali plastik. Buat beberapa lubang pada plastik pembungkus.
Siram cangkokan pada pagi dan sore hari. Setelah 40 hari, biasanya akan muncul calon akar di dalam plastik yang menandakan bibit cangkokan sudah siap dipindahkan ke lahan tanam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.