Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pembibitan Buah Tin dengan Mudah dan Cepat Tumbuh

Kompas.com - 23 Juli 2023, 20:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah tin atau buah ara adalah jenis buah yang kaya nutrisi. Rasanya manis dan teksturnya lembut. Buah ini bukan buah asli Indonesia, namun bisa tumbuh di Indonesia apabila dirawat dengan baik.

Salah satu kunci kesuksesan budidaya buah tin di Indonesia yaitu penggunaan bibit berkualitas. Pembibitan buah tin bisa dilakukan dengan cara stek atau cangkok.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (27/7/2023), simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Cara Menanam Buah Tin dari Biji dan Perawatanya

Cara stek buah tin

Tanaman buah tin bisa diperbanyak dengan cara cek. Pertama, pilih terlebih dahulu pohon tin yang sudah berumur.

Ilustrasi tanaman buah tinPixabay/Thoxuan99 Ilustrasi tanaman buah tin

Ciri tanaman tin yang sudah tua yaitu batangnya sudah berwarna coklat atau agak putih. Kemudian, potong batang tersebut dengan arah potong miring.

Berikutnya, tanam batang yang sudah dipotong pada polybag yang sudah berisi sabut kelapa dan pasir. Lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.

Setelah 30 hari, biasanya batang muda dan daun mulai tumbuh. Pada saat itu, bibit tanaman buah tin sudah bisa dipindah ke tempat yang lebih luas.

Cara cangkok buah tin

Selain diperbanyak dengan cara stek, tanaman buah tin juga bisa diperbanyak dengan cara cangkok. Sebelum mencangkok tanaman buah tub perlu siapkan bahan-bahan seperti plastik transparan, sabut kelapa, dan tali plastik.

Baca juga: Budidaya Buah Tin di Pot, Bisa Panen Sepanjang Tahun

Pencangkokan dilakukan pada batang tanaman tin yang sudah tua. Sebelum dicangkok, bersihkan terlebih dahulu batang dan daun muda.

Lalu, kupas sedikit kulit batang pada area yang hendak dicangkok. Kemudian, balutkan batang yang dicangkok dengan sabut kelapa dan bungkus dengan plastik transparan.

Panjang batang yang dicangkok sekitar 10 hingga 15 cm dan ikat masing-masing ujungnya dengan tali plastik. Buat beberapa lubang pada plastik pembungkus.

Siram cangkokan pada pagi dan sore hari. Setelah 40 hari, biasanya akan muncul calon akar di dalam plastik yang menandakan bibit cangkokan sudah siap dipindahkan ke lahan tanam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau