JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan. Akan tetapi, dalam budidaya cabai, penyakit juga rentan menyerang, yang tak jarang menyebabkan gagal panen.
Salah satu penyakit tanaman cabai adalah layu tanaman. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (19/8/2022), penyakit layu pada tanaman cabai bisa disebabkan oleh serangan jamur ataupun bakteri.
Layu yang disebabkan oleh jamur disebut layu fusarium yang biasanya disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jamur ini hidup di lingkungan yang masam.
Baca juga: Cara Menanam Benih Cabai agar Cepat Tumbuh
Adapun penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini biasa hidup dan berkembang pada jaringan batang tanaman.
Serangan penyakit ini menyebabkan tanaman akan mengalami layu mulai dari bawah tanaman hingga menjalar ke atas ke ranting muda. Warna jaringan xylem pada batang dan akar akan menjadi coklat.
Untuk melakukan pengendalian dari kedua jenis penyakit ini, perlu diketahui terlebih dahulu apa penyebabnya. Jika penyebabnya adalah jamur, maka obatnya adalah obat fusarium dan bukan obat bakteri, dan sama juga sebaliknya.
Pasalnya, jika salah, akan menyebabkan obat terbuang percuma, penyakit tetap menyebar dan menghancurkan tanaman.
Baca juga: Simak, Cara Merangsang Pembuahan Cabai
Namun, gejala yang tampak karena kedua penyakit ini hampir sama, yaitu layu mendadak dimulai dari layu pada bagian atas daun, lama-kelamaan akan menjadi kecoklatan dan akhirnya mati. Keganasan penyakit ini yang membuat penyakit ini berbahaya.
Untuk mengidentifikasi penyakit layu bakteri, cabut tanaman dan potong akarnya. Jika penyakit disebabkan bakteri maka pada potongan terlihat berlendir dan berbau.