Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 19/08/2022, 17:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/PRISPIM Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Menabur Trichoderma di lahan sangat dianjurkan sebelum melakukan penanaman untuk mencegah perkembangbiakan jamur di tanah.

Berikutnya, mencegah infeksi lahan. Alat yang digunakan di lahan yang terjangkit dapat direndam dulu dalam formalin 5 persen sebelum digunakan kembali.

Dianjurkan pula menggunakan benih yang berasal dari buah yang tidak sakit.

Baca juga: Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Cara menangani penyakit layu karena bakteri

Pertama, gunakan agen hayati seperti Pseudomonas fluerescens dan Bacillus subtilis. Agen hayati ini dikenal juga dapat memangsa bakteri penyakit.

Gunakan pupuk kandang yang telah difermentasi masak. Pupuk kandang yang belum masak bisa meningkatkan jumlah bakteri Pseudomonas solanacearum dengan meningkatkan suhu tanah akibat fermentasi yang belum selesai.

Gunakan pupuk urea secara bijaksana. Penggunaan urea yang berlebihan akan membuat tanaman mudah terserang bakteri ini.

Celupkan bibit dengan bakterisida berbahan aktif agrimycin, akan mencegah tanaman terjangkit penyakit.

Baca juga: Penyakit Bulai Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Selain itu, lakukan pengaturan irigasi yang baik. Jangan sampai lahan tergenang oleh air, karena bisa memudahkan bakteri berkembang biak.

Baik penyakit layu jamur maupun bakteri, jika diketahui bahwa lahan sudah terjangkit, segera cabut tanaman hingga ke akar-akarnya lalu bakar atau buang jauh dari lahan tanam. Disarankan pula untuk melakukan pergiliran tanaman yang bukan inang jamur atau bakteri tersebut.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau