Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Memperbanyak Bibit Pisang Cavendish

Kompas.com - 03/10/2022, 11:59 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bibit pisang cavendish yang berkualitas akan menentukan keberhasilan budidaya pisang cavendish. Bibit yang berkualitas harus memenuhi kriteria, seperti; berasal dari varietas unggul, bebas hama dan penyakit, serta memiliki pertumbuhan normal.

Dikutip dari Cybext Kementerian Indonesia, Senin (3/10/2022), perbanyakan bibit pisang cavendish bisa diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Perbanyakan tradisional bisa dengan tunas, anakan, bonggol, dan bit.

Baca juga: 5 Tahapan Menyiapkan Bibit Pisang Berkualitas

Perbanyakan bibit pisang cavendish dari anakan

Bibit pisang yang berasal dari anakan bisa langsung ditanam. Namun, sebelumnya anakan pisang harus dipisahkan terlebih dahulu dari tanaman induknya.

Anakan yang sudah dipotong harus segera ditanam agar tidak layu dan mati akibat kekurangan air maupun serangan hama dan penyakit.

Ilustrasi buah pisang cavendish.SHUTTERSTOCK/AJISAI13 Ilustrasi buah pisang cavendish.

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi yaitu anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol sebelum ditanam. Selain itu, cara menanamnya juga dilakukan dengan ditimbun 5 cm dari permukaan tanah.

Perbanyakan bibit dari bit anakan/ mini bit

Cara lain untuk memperbanyak bibit pisang cavendish yaitu dengan menggunakan bit anakan atau mini bit. Caranya yaitu dengan memisahkan anakan dari rumpun secara hati-hati.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Cavendish untuk Panen yang Maksimal

Kemudian bersihkan umbi dari akar dan tanah yang masih menempel. Di titik tumbuhnya di punuk pusat dengan lebar dalam 3 cm menggunakan pisau tajam.

Setelah itu rendam dengan air hangat dan campuran fungisida dosis 2 gram/liter selama 15 menit, lalu keringkan.

Untuk menghindari hama, saat perendaman Anda bisa menambahkan insektisida. Sementara itu, untuk mempercepat tunas, umbi bibit di bedengan diatur dalam baris dengan bagian titik tumbuh mengarah ke atas.

Kemudian, timbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Siram dengan air setiap hari namun tidak boleh berlebihan.

Ketika tunas tumbuh dan memiliki 1-2 daun, umbi dibuang dari tumpukan. Hasil tunas belahan atau bit bisa disemai dalam polybag berisi media tanam kemudian tempatkan di bawah naungan. Setelah bibit berumur 1 bulan, bibit bisa dipindah tanam ke lahan terbuka.

Ilustrasi pohon pisang cavendish.PEXELS/ARMINAS RAUDYS Ilustrasi pohon pisang cavendish.

Perbanyakan bibit dari bonggol

Bonggol pisang bisa menjadi bibit pisang cavendish. Cara perbanyakan ini cukup mudah dilakukan. Anda hanya perlu mengangkat bonggol dari tanah secara hti-hati.

Baca juga: Cara Memperoleh Bibit Pisang Cavendish

Setelah itu, bersihkan dari akar dan tanah yang menempel. Kemudian, rendam dalam air hangat dan dicampur dengan fungisida, lalu dikeringkan.

Bibit kemudian ditanam di dalam polybag berisi media tanam. Letakan bonggol pisang yang sudah ditanam pada tempat teduh selama 1 bulan.

Selanjutnya, saat bulan kedua dipindahkan ke tempat terbuka. Lakukan perawatan seperti penyiraman, dan pemupukan.

Perbanyakan bibit pisang cavendish secara kultur jaringan

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara modern. Pembibitan pisang cavendish dengan cara ini dilakukan dengan mengisolasi bagian tanaman dari jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik dalam botol.

Nantinya, bagian tanaman tersebut akan tumbuh menjadi tanaman pisang yang lengkap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com