Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Pupuk untuk Tomat agar Tumbuh Subur

Kompas.com - 30/11/2022, 17:41 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan merupakan salah satu tahapan dalam budidaya tomat. Pemberian pupuk yang tepat akan membuat tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pemberian pupuk untuk tomat dilakukan secara berkala. Dikutip dari buku Bertanam Tomat, Rabu (31/11/2022), berikut penjelasan seputar pemupukan pada tanaman tomat.

Baca juga: Cara Menanam Tomat Hidroponik, Mudah dan Praktis

Pemupukan dasar

Saat pengolahan lahan, lakukan pemupukan dasar untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan unsur hara di awal pertumbuhan. Jenis pupuk yang biasanya diberikan di awal pertanaman yaitu pupuk organik dari kotoran hewan

ilustrasi tanaman tomat ceriPixabay/Fruchthandel_Magazin ilustrasi tanaman tomat ceri

Pemupukan susulan

Selain pemberian pupuk organik, dalam budidaya tomat juga perlu dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan ini dilakukan sebanyak empat kali dengan dosis pupuk sesuai dengan kondisi tanaman. Berikut rinciannya.

Baca juga: 7 Jenis Tomat Berdasarkan Penampilannya, Apa Saja?

  • Pemupukan susulan pertama: ZA 200 kg/ha, SP-36 170 kg/ha, dan KCl 120 kg/ha.
  • Pemupukan susulan kedua: ZA 100 kg/ha yang diberikan saat tanaman berumur 100 hari setelah tanam (HST).
  • Pemupukan susulan ketiga: ZA 100 kg/ha dan KCl 60 kg/ha dilakukan saat tanaman berumur 24 HST.
  • Pemupukan susulan keempat: ZA 100 kg/ha dan KCl 40 kg/ha yang diberikan ketika tanaman tomat berumur 44 HST.

Selain memperhatikan jenis, dosis, dan jenis pupuk yang diberikan, cara pemupukan yang benar juga perlu diketahui. Pemberian pupuk untuk tomat dapat dilakukan dengan cara membuat lubang pemupukan sedalam 4 cm di antara tanaman tomat dengan jarak setiap lubangnya sekitar 10 cm.

Setelah itu, letakkan pupuk ke dalam lubang pemupukan tersebut. Lalu, tutup lubang pemupukan dengan tanah agar pupuk tidak tercuci maupun menguap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau