JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur jakaba adalah salah satu sumber organik yang dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Jamur jakaba umumnya digunakan dalam bentuk pupuk cair yang diaplikasikan ke bagian tanaman.
Ada banyak manfaat jamur jakaba untuk tanaman, di antaranya mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil, memperpanjang umur tanaman, dan mengendalikan serangan fusarium.
Salah satu cara membuat jamur jakaba adalah dari air cucian beras.
Baca juga: Mengenal Jamur Jakaba, Pupuk Organik Cair yang Bermanfaat bagi Tanaman
Akan tetapi, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (22/12/2022), beras yang dijual saat ini banyak yang telah melalui proses pengolahan untuk membuatnya lebih putih dan bersih, sehingga menghilangkan kulit ari beras.
Padahal, air cucian beras yang dapat menimbulkan jakaba itu berasal dari vitamin B kompleks yang banyak terdapat dalam kulit ari beras.
Selain itu, penggunaan air untuk mencuci beras, misalnya menggunakan air ledeng yang sedikit mengandung kaporit ataubklorin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur jakaba.
Oleh sebab itu, jika mencuci beras menggunakan air ledeng, maka sebelum proses pembuatan jakaba terlebih dahulu diamkan air cucian beras selama 6 jam di bawah sinar matahari agar klorin atau kaporitnya menguap atau bisa juga dilakukan aerasi terlebih dahulu.
Baca juga: Manfaat Jamur Jakaba untuk Tanaman dan Cara Pengaplikasiannya
Jamur jakaba dibuat dengan cara memasukkan air bekas cucian beras atau air leri ke dalam wadah yang bersih. Setelah itu, bagian atas wadah yang berisi air bekas cucian beras perlu ditutup dengan kain hingga menutupi mulut wadah.
Selanjutnya, letakkan wadah di tempat yang teduh dan tidak terpapar sinar matahari langsung selama kurang lebih 14 hari.
Jika beruntung, air cucian beras akan memunculkan bakal jamur jabaka yang berwarna bintik-bintik merah. Lanjutkan proses tersebut dan biarkan hingga jakaba tumbuh besar sesuai kebutuhan.
Siapkan air cucian beras paling tidak sebanyak 3 liter. Gunakan air cucian beras yang masih kental atau cucian beras pertama kali.
Baca juga: Cara Menggunakan Jerami dan Sabut Kelapa untuk Media Tanam Jamur Tiram
Tuangkan ke dalam wadah yang cukup besar agar sirkulasi oksigen banyak yang bisa masuk.
Tambahkan 1 sendok makan bekatul yang fungsinya untuk mengganti nutrisi (vitamin B kompleks) dari kulit ari yang banyak hilang akibat pemrosesan beras. Aduk hingga merata.
Setelah tercampur merata, tutup rapat wadah tersebut menggunakan kain agar sirkulasi udara masih tetap bagus. Sebab, jamur jakaba memerlukan oksigen untuk tumbuh.
Letakkan di tempat teduh, gelap dan sejuk, atau lebih mudahnya ditutup menggunakan kardus dan diamkan selama dua minggu. Selama penyimpanan dua minggu, wadah jangan dibuka karena spora jakaba sangat sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Kuping, Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Setelah dua minggu penyimpanan biasanya sudah banyak tumbuh jamur jakaba yang mengambang di permukaan air. Bentuk jamur jakaba mirip akar yang baru tumbuh yang bergerombol dan jika sudah banyak mirip terumbu karang di dasar laut.
Jamur jakaba juga dapat diperbanyak dengan mudah, caranya, yaitu cukup dengan memasukkan sepotong jamur jakaba pada air cucian beras dalam wadah semacam ember. Kemudian, ditutup dengan kain dan diletakkan pada tempat teduh, sejuk dan gelap.
Setelah 7 sampai 15 hari jamur jakaba yang semula hanya sepotong akan berkembang biak menjadi banyak, bahkan memenuhi wadahnya.
Jamur jakaba dapat disimpan dalam waktu lama, namun membutuhkan perawatan. Perawatannya cukup sederhana dan tidak sulut, caranya yaitu dengan rutin menambahkan makanan yang baru, yakni air cucian beras pertama kali yang masih kental.
Baca juga: Tips Budidaya Jamur Merang agar Hasil Panennya Melimpah
Cara penuangannya pun harus dilakukan dengan benar, yaitu dituangkan dari samping atau dinding wadah dan secara perlahan agar tidak merusak koloni jamur jakaba, terutama yang masih kecil.
Bagian yang dimanfaatkan dari jamur jakaba adalah airnya dan juga jamurnya. Namun, terlebih dahulu dihaluskan dengan diblender bersama dengan air cucian beras.
Cara aplikasinya adalah dengan melarutkannya dengan air. Adapun dosisnya adalah 400 ml jakaba untuk setiap 10 liter air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.