Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Timun Hidroponik, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit

Kompas.com, 6 Maret 2023, 18:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Timun atau mentimun merupakan salah satu sayuran buah yang bisa ditanam secara hidroponik. Dengan metode budidaya ini, maka timun bisa ditanam di laham sempit.

Cara menanam timun hidroponik juga tidak sulit. Dikutip dari buku Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik, Senin (6/3/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Persiapan benih

Benih yang akan ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu selama 2 jam. Benih yang tenggelam dipilih untuk disemai, sedangkan yang mengapung bisa dibuang.

Baca juga: Cara Menanam Timun agar Berbuah Lebat

Penyemaian benih

Benih terpilih kemudian disemai menggunakan media rocwool. Tempatkan rockwool utuh di atas baki semai lalu basahi menggunakan air.

Ilustrasi tanaman mentimun, menanam mentimun. WIKIMEDIA COMMONS/MIKHEIL Ilustrasi tanaman mentimun, menanam mentimun.

Setelah itu, kering anginkan dan buat lubang tanam. Letakkan benih timun pada lubang tanam tersebut.

Tempatkan pesemaian di are ayang sejuk dan pastikan untuk menutup rockwool dengan plastik hitam. Penyemaian dilakukan sampai benih tumbuh menjadi bibit dengan ketinggian sekitar 3 cm.

Persiapan median tanam

Menanam mentimun hidroponik bisa menggunakan media tanam gambut, arang sekam, pasir atau gambus. Pemilihan media tanam bisa disesuaikan dengan jenis hidroponik yang akan diterapkan. Namun, biasanya petani menggunakan arang sekam sebagai media tanam.

Baca juga: Cara Menanam Timun Jepang agar Panennya Melimpah

Penanaman

Cara menanam timun hidroponik cukup dengan meletakkan bibit di dalam pot yang berisi media tanam. Kemudian pot tersebut ditempatkan pada pipa paralon yang sudah dilubangi.

Perawatan

Kegiatan perawatan tanaman timun diawali dengan melakukan penyulaman yakni mengganti tanaman yang mati atau rusak. Penyulaman biasanya dilakukan 14 hari setelah tanam.

Selain itu, lakukan juga penyiraman dan pemberian nutrisi dengan tepat. Pengecekan nutrisi dilakukan secara rutin.

Anda juga disarankan untuk memasang ajir dari bilah bambu sebagai tempat merambat. Berikutnya Anda juga perlu mengecek tingkat serangan hama dan penyakit serta melakukan pemangkasan.

Baca juga: Jenis Pupuk untuk Timun agar Berbuah Lebat

Panen

Tanaman timun hidroponik sudah bisa dipanen setelah mencapai ukuran buah yang sesuai. Untuk timun jepang, biasanya buah yang dipanen berukuran 11 cm.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau