JAKARTA, KOMPAS.com - Timun atau mentimun merupakan sayuran yang banyak disukai. Sayuran ini bisa tumbuh di dataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Akan tetapi, sayuran ini akan tumbuh optimal pada ketinggian 400 mdpl. Selain ketinggian tempat, tekstur dan pH tanah yang cocok juga akan mempengaruhi pertumbuhan timun.
Tekstur tanah yang cocok yaitu tanah dengan kadar liat rendah dan pH 6-7. Dilansir dari buku Teknologi Tepat Guna: Panduan Praktis Tanaman Sayuran dan Perkebunan, Selasa (25/10/2022), berikut beberapa cara menanam timun yang benar agar berbuah lebat.
Baca juga: 3 Cara Mudah Menanam Mentimun di Rumah
Langkah awal dalam budidaya mentimun yaitu menyemai benih terlebih dahulu. Penyemaian biasanya dilakukan dalam bak atau tray semai.
Wadah persemaian diisi pasir kemudian dibuat alur tanam dengan kedalaman 1 cm dan jarak alur sekitar 5 cm. Setelah itu, benih timun di sebar pada alur tanam dan tutup kembali dengan pasir.
Setelah itu, siram sampai media semai lembap. Setelah benih berkecambah, pindahkan ke polybag semai dan letakan di tempat yang teduh.
Baca juga: Simak, Ini 5 Cara Menanam Terong Ungu
Sembari menunggu bibit timun tumbuh, Anda bisa mulai menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk budidaya timun. Lahan yang digunakan harus digemburkan terlebih dahulu.
Setelah itu, buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedengan 20-30 cm. Jangan lupa buat parit di antara bedengan sebagai saluran drainase.