JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman padi merupakan komoditas penting di negeri ini. Oleh karena itu, produksi padi diupayakan terus meningkat setiap tahunnya.
Hal tersebut bertujuan agar hasil panen padi bisa memenuhi kebutuhan makanan pokok dalam negeri. Sayangnya, ada beberapa faktor pembatas yang bisa menyebabkan produktivitas tanaman padi menurun, misalnya; faktor cuaca, serangan hama, penggunaan bibit yang kurang baik, hingga penanaman dan perawatan tanaman yang tidak maksimal.
Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (4/7/2023), setidaknya ada 6 tips meningkatkan produksi padi. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: 7 Varietas Padi Tahan Wereng Cokelat, Apa Saja?
Bibit padi sudah bisa ditanam setelah berumur 7 sampai 20 hari setelah semai. Semakin muda umur bibit saat pindah tanam, maka tingkat stres pada bibit semakin kecil.
Selain itu, bibit yang masih muda juga lebih mudah beradaptasi dan mempunyai jumlah anakan yang lebih baik.
Tanaman padi membutuhkan cahaya dan udara yang menunjang pertumbuhannya. Dengan pertumbuhan yang maksimal, harapannya produktivitas tanaman juga tinggi.
Maka dari itu, sistem penanaman jajar legowo dinilai sesuai untuk meningkatkan produksi padi. Sistem jajar legowo membuat tanaman padi tumbuh dengan jarak tanam cukup lebar, sehingga penyinaran dan sirkulasi udara lebih lancar.
Baca juga: 5 Faktor yang Menyebabkan Penyakit Pasca-panen Padi
Tips meningkatkan produksi padi selanjutnya yaitu dengan menanam bibit dangkal. Bibit ditanam di sawah dalam kondisi air macak-macak atau lahan tidak tergenang air.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya