Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kompas.com - 23/02/2025, 15:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pengolah kakao terbesar kedua di dunia, terutama dalam kategori mentega, lemak, dan minyak kakao.

Tren ini membuka peluang untuk menggeser fokus dari ekspor biji mentah ke pengembangan produk bernilai tambah, termasuk cokelat premium.

Salah satu langkah strategis untuk meningkatkan daya saing kakao Indonesia di pasar global adalah melalui sertifikasi Indikasi Geografis (GI).

Baca juga: Kapulaga: Rempah Bernilai Tinggi untuk Kesehatan dan Ekspor

Sejumlah daerah penghasil kakao, seperti Kakao Berau, telah mendapatkan status GI yang membuktikan bahwa kakao Indonesia mampu bersaing di segmen premium.

Status ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi produk, tetapi juga melindungi identitas lokal dari eksploitasi pasar global.

Integrasi kakao Indonesia dalam rantai pasok global juga semakin terbuka dengan adanya kolaborasi dengan produsen cokelat GI Eropa, seperti Cioccolato di Modica.

Dengan terus memperluas sertifikasi dan menjaga kualitas produksi, kakao Indonesia berpotensi menjadi bahan utama dalam industri cokelat premium dunia.

Meskipun memiliki potensi besar, industri kakao Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas.

Salah satu kendala utama adalah usia tanaman yang semakin tua dan menyebabkan penurunan hasil panen.

Saat ini, lebih dari 90 persen perkebunan kakao dikelola oleh petani kecil dengan tanaman berusia di atas 25 tahun, sehingga produktivitasnya terus menurun.

Data menunjukkan bahwa hasil panen per hektar di Sulawesi Selatan mengalami penurunan dari 0,77 ton pada 2009 menjadi 0,61 ton pada 2018. Jika tidak segera dilakukan peremajaan, ada risiko besar bahwa lahan kakao akan beralih ke komoditas lain.

Saat ini, kualitas pascapanen yang rendah menjadi penghambat utama bagi ekspor kakao Indonesia.

Menurut data Pusdatin, Kementan, pada tahun 2022, ekspor kakao Indonesia didominasi oleh produk olahan/manufaktur, mencapai 94,96 persen dari total ekspor, sementara hanya 5,04 persen yang diekspor dalam bentuk biji kakao mentah.

Mengenai kualitas, sebagian besar biji kakao yang diproduksi di Indonesia memang tidak melalui proses fermentasi optimal, yang berdampak pada rendahnya mutu biji kakao.

Hal ini menyebabkan biji kakao Indonesia sering kali dikategorikan sebagai berkualitas rendah di pasar internasional.

Baca juga: Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Sagu: Deposit Pangan Indonesia

Sagu: Deposit Pangan Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau