JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe termasuk tanaman rempah tahunan yang mudah ditanam. Meskipun demikian, untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, tanaman jahe perlu dirawat dengan baik.
Dengan perawatan yang tepat, hasil panen jahe juga menjadi maksimal. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (13/3/2023), berikut cara merawat jahe yang benar.
Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membuang gulma atau tanaman liar yang ada di sekitar tanaman jahe. Dengan demikian, tidak terjadi perebutan nutrisi antara gulma dengan tanaman jahe.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Jahe di Lahan Terbuka
Selain penyiangan, lakukan juga penyiraman untuk memastikan tanaman jahe tidak kekurangan air. Penyiraman dapat dilakukan sehati sekali di pagi atau sore hari.
Penyiraman tidak boleh berlebihan agar tanaman mendapatkan air dalam jumlah cukup dan tidak tergenang.
Cara merawat jahe selanjutnya yaitu melakukan pemupukan dengan tepat. Kegiatan pemupukan dilakukan secara berkala dengan memberikan pupuk dasar saat pengolahan lahan dan pupuk susulan pada saat tanaman berumur 6 hingga 8 minggu.
Baca juga: Mengenal Jahe Simemangan, Varietas Lokal yang Memiliki Sifat Unggul
Cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman jahe bisa dengan menaburkan fungisida. Setelah itu, lakukan pengecekan secara berkala. Jika ditemukan tanaman yang tingkat serangannya sudah parah, sebaiknya cabut dan ganti dengan bibit jahe yang sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.