JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah populer di Indonesia karena rasa buahnya yang manis dan gurih. Karena popularitasnya, banyak orang menanam pohon durian untuk dapat menikmati panen buahnya bersama keluarga.
Dalam menanam durian, tentu hasil yang diharapkan adalah pohon durian berbuah lebat. Namun demikian, kondisi sebaliknya kerap terjadi, yakni pohon durian berbuah sedikit dan berkualitas rendah.
Ada beberapa penyebab pohon durian berbuah sedikit dan cara membuat pohon durian berbuah lebat, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: Cara Membuat Durian Berbuah di Luar Musimnya
Ada beberapa penyebab pohon durian berbuah sedikit dan berkualitas rendah, antara lain sebagai berikut.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat pohon durian berbuah lebat, mulai dari pemupukan hingga pengaturan jumlah bunga. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Simak, Begini Cara Menanam Durian agar Cepat Berbuah
Pemupukan utama dilakukan tiga kali setahun, yaitu setelah masa panen puncak, sebelum masa berbunga dan saat pembesaran buah.
Patokan pemupukan pohon durian adalah masa panen puncak, karena musim buah durian berbeda-beda di setiap lokasi agroekosistem dan pergeseran musim berbuah karena pengaruh pergeseran iklim.
Berikut ini waktu pemupukan, dosis dan jenis pupuk untuk tanaman durian.
Pemupukan pertama
Pemupukan pertama dilakukan setelah buah habis dipanen, maupun ketika tunas air, cabang, dan ranting terlalu rimbun atau terinfeksi penyakit dipangkas.
Baca juga: Simak, Begini Cara Mengatasi Daun Durian Menguning dan Rontok
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah kompos atau pupuk kandang sebanyak 2 hingga 2,5 kg per meter persegi, pupuk NPK sebanyak 15 sampai 25 gram per meter persegi, dan kapur dolomit 50 sampai 100 gram per meter persegi.
Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur di bawah tajuk tanaman.
Pemupukan kedua
Pemupukan dilakukan empat bulan setelah pemupukan pertama atau pada akhir musim hujan dan diperkirakan satu hingga dua bulan kemudian musim berbunga. Pupuk yang diberikan mengandung unsur P tinggi, K sedang dan N sangat rendah.
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah pupuk SP-36 sebanyak 15 sampai 20 gram per meter persegi dan pupuk NPK 7 sampai 10 gram per meter persegi. Pemupukan kedua dilakukan untuk menyiapkan nutrisi dalam pembentukan bunga.
Baca juga: Gampang, Begini Cara Mencangkok Durian
Pemupukan ketiga
Pemupukan ketiga dilakukan empat bulan setelah pemupukan kedua atau pada masa pembesaran buah. Pemupukan dilakukan sekitar 60 sampai 67 hari setelah bunga mekar.
Pupuk yang diberikan mengandung unsur P sedang, K tinggi dan N sangat rendah atau nol alias tanpa N.
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah SP-36 3 hingga 6 gram per meter persegi dan pupuk KCl 7 hingga 10 gram per meter persegi. Pemupukan ketiga dilakukan untuk menyiapkan nutrisi dalam pengisian buah.
Pemupukan tambahan
Untuk pertumbuhan vegetatif, gunakan pupuk daun tipe D. Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.
Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah
Pemupukan atau penyemprotan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun agar fotosintesis berjalan optimal.
Adapun untuk pertumbuhan generatif, gunakan pupuk daun tipe B yang mengandung boron. Aplikasi dilakukan saat mulai muncul bunga (stadia I), dengan cara disemprotkan pada daun dan bunga.
Penyemprotan dilakukan setiap 10 atau 14 hari sekali sampai buah masak fisiologis atau dua minggu sebelum dipanen.
Sementara itu untuk pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) dan CaNO3 (Kalsium Nitrat), dosisnya adalah 50 gram KNO3 dan 50 gram CaNO3 dilarutkan dengan 20 liter air. Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun dan dikocor pada akar.
Baca juga: 4 Perawatan Tanaman Durian agar Tumbuh Subur dan Berbuah Banyak
Waktu pemupukan yaitu satu bulan sebelum panen atau sekitar 75 sampai 90 hari setelah bunga mekar. Pemupukan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas rasa, tekstur dan warna daging buah.
Tujuan dari pengaturan jumlah bunga dan bakal buah adalah untuk mendapatkan jumlah buah yang optimal sesuai dengan kemampuan tanaman menopang beban buah.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum pengaturan bunga dan bakal buah adalah menentukan target jumlah buah per pohon terlebih dahulu, tahap selanjutnya adalah pengelolaan bunga dan bakal buah.
Berikut tahapan pengelolaan bunga dan bakal buah yang dilakukan berdasarkan fase perkembangan tanaman.
Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Durian dari Biji
Stadia bunga II
Ketika bunga sebesar batang korek api (elongasi) mulai dilakukan pengurangan bunga (thining).
Bunga yang dibuang adalah bunga yang terdapat diujung cabang dan yang tumbuh dicabang kecil (diameter cabang kurang dari 3 cm). Jika bunga tersebut dibiarkan akan menghasilkan buah yang berkualitas rendah.
Stadia bunga III
Ketika bunga mekar sampai kelopak bunga lepas dilakukan pengurangan bunga pada cabang produksi. Pengurangan dilakukan terhadap dompolan yang terlalu banyak atau rapat dan kuntum bunga yang berbeda umur terlalu jauh.
Bunga yang dipelihara adalah bunga yang seumuran, yaitu bunga yang selisih mekar tidak lebih dari dua hari. Setiap dompolan disisakan 8 kuntum.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Stek Durian agar Pertumbuhannya Cepat
Stadia buah I
Kondisi ini terjadi ketika ukuran buah sebesar kelereng sampai sebesar telur. Buang buah yang abnormal atau buah yang terserang hama dan penyakit, maksimal sisakan 4 buah saja pada setiap dompolan.
Stadia buah II
Ini terjadi ketika ukuran buah sebesar bola tenis sampai sebesar bola takraw. Buang buah yang ukurannya kecil, tidak normal atau terserang hama penyakit.
Setiap dompolan disisakan satu hingga dua buah saja supaya buah berkembang dengan maksimal.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua jenis tanaman, tak terkecuali tanaman durian. Tanaman durian memerlukan air sepanjang tahun, setiap hari tanaman durian rata-rata membutuhkan air sebanyak 3-5 liter per meter persegi.
Baca juga: 6 Tips Menanam Durian di Halaman Belakang Rumah
Kecuali pada waktu satu bulan menjelang berbunga dan saat pemasakan buah yaitu sekitar dua sampai empat minggu sebelum panen. Kekurangan air akan berakibat menurunnya kualitas buah.
Untuk memenuhi kebutuhan air dikebun durian perlu disediakan sarana irigasi yang memadai. Pengairan dapat dilakukan dengan berbagai sistem, seperti irigasi tetes, sprinkle, spray jet dan lain sebagainya.
Meskipun sangat membutuhkan air namun tanaman durian juga tidak baik jika kelebihan air. Kebun durian harus memiliki sistem drainase yang baik agar air tidak menggenang saat musim hujan.
Perlu dibuat parit-parit untuk membuang kelebihan air agar tanah tidak terlalu basah atau becek. Tanah yang terlalu basah pada saat pemasakan buah dapat menurunkan kualitas buah durian.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Durian agar Buahnya Lebat
Arsitektur tanaman sudah dibentuk sejak tanaman dalam bentuk benih dan diikuti secara berkala setelah ditanam sampai tanaman berumur produktif, sehingga tajuk terdistribusi secara merata dan penerimaan intensitas matahari lebih optimal serta percabangan tanaman teratur dan mampu menopang buah secara baik.
Serangan hama maupun penyakit merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan kualitas buah durian yang dihasilkan.
Untuk memperoleh hasil panen buah durian yang optimal serta menghasilkan daging buah durian yang berkualitas penanggulangan hama maupun penyakit harus dilakukan sejak dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.