Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah

Kompas.com - 14/08/2022, 17:25 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara alami, tamanan durian memiliki waktu khusus untuk berbuah. Akan tetapi, dengan teknik budi daya yang benar, dapat membuat durian cepat berbuah.

Tentu saja, cara memaksa durian cepat berbuah ini dipengaruhi beberapa faktor. Dikutip dari buku Agar Tanaman Cepat Berbuah, Minggu (14/8/2022), berikut beberapa faktor yang menyebabkan tanaman cepat berbuah.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Durian dari Biji 

1. Genetik

Setiap varietas tanaman memiliki sifat berbeda-beda. Faktor genetik menentukan cepat lambatnya tanaman berbuah.

Secara tradisional, tanaman yang berbuah cepat dikenal dengan nama tanaman genjah. Contohnya, tanaman kelapa genjah yang memiliki kemampuan berbuah lebih cepat dibanding jenis kelapa lainnya.

Sebab itu, pilihlah tanaman genjah atau varietas unggul yang memiliki kemampuan berbuah dalam waktu relatif singkat. 

Baca juga: 4 Perawatan Tanaman Durian agar Tumbuh Subur dan Berbuah Banyak

2. Penyangkokan dan penyambungan

ilustrasi tanaman yang dicangkokpixabay.com/mmbarokah ilustrasi tanaman yang dicangkok

Cara memaksa durian cepat berbuah lainnya adalah mencangkok atau menyambung tanaman. Cabang yang dicangkok umumnya memiliki umur sudah relatif dewasa dengan tingi kurang-lebih dua meter.

Maka itu, jika cabang tersebut digunakan untuk perbanyakan vegetatif, tanaman yang dihasilkan bisa berbuah lebih cepat. Selain cangkok, perbanyakan vegetatif lainnya yang bisa mempercepat pembuahan adalah penyambungan.

Teknik penyambungan sangat beragam, dari sambung susun, okulasi, atau grafting. Cara-cara ini bisa membuat tanaman lebih cepat berprduksi walau secara genetik sebenarnya bukan varietas genjah. 

Baca juga: 6 Tips Menanam Durian di Halaman Belakang Rumah

3. Pelukaan pada batang

Meski berasal dari bibit cangkok atau sambung, jika teknik budidayanya tidak benar,  pembuahan tetap lambat. Karena itu, penting  memahami cara budi daya tanaman yang benar.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau