Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Merawat Bunga Jambu agar Tidak Rontok

Kompas.com - 5 Desember 2022, 15:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jambu adalah salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun demikian, perawatan tanaman jambu seringkali sulit, khususnya dalam hal perbanyakan tanaman lewat pembungaan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (5/12/2022), faktor seperti tanaman bunga jambu yang sulit berbunga dan bunga jambu yang mudah rontok adalah penyebabnya.

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai penyebab bunga jambu rontok dan cara merawat bunga jambu agar tidak mudah rontok.

Baca juga: 5 Langkah Budidaya Jambu Mete agar Panennya Banyak

Ilustrasi bunga jambu.SHUTTERSTOCK/ALLA SRAVANI Ilustrasi bunga jambu.

Penyebab bunga jambu rontok

Ada beberapa penyebab bunga jambu rontok, berikut di antaranya.

1. Fisiologi bunga jambu

Pada bunga jambu, fisiologi bisa memengaruhi kerontokan bunga jambu. Bentuk bunga jambu yang memiliki benang sari yang berupa helaian helaian halus sehingga mudah rontok.

2. Kandungan air

Kandungan air yang sedikit bisa membuat tanaman jambu kerdil dan sulit untuk menghasilkan bunga dan buah. Air sangat diperlukan oleh tanaman jambu karena dalam setiap bagian tanaman jambu pasti ada kandungan air.

Tentunya jumlah air dalam setiap bagian berbeda-beda. Saat kandungan air berkurang maka bunga jambu akan lebih mudah rontok.

Baca juga: Simak, 5 Tips agar Pohon Jambu Biji Rajin Berbuah

Penyebab kandungan air berkurang bisa terjadi tidak hanya karena cuaca, namun juga hama. Tanaman jambu yang sering terserang hama tentunya menganggu kandungan air yang terdapat pada bagian daun.

Ilustrasi jambu air, salah satu tanaman yang bisa ditanam dengan sistem tabulampotPIXABAY/SUANPA Ilustrasi jambu air, salah satu tanaman yang bisa ditanam dengan sistem tabulampot

3. Usia bunga

Semakin tua usia bunga maka beberapa kelopak dan mahkota bunga biasanya akan rontok dengan sendirinya.

Sama halnya dengan bunga jambu, semakin tua usia bunga jambu, maka bunga jambu akan mengalami kerontokan. Ini berbeda dengan bunga jambu yang baru tumbuh yang belum mengalami kerontokan.

4. Nutrisi tanaman jambu

Kekurangan nutrisi biasanya mempengaruhi kondisi daun tanaman seperti berwarna kuning atau kecokelatan.

Baca juga: Cara Menanam Jambu Merah agar Berbuah Banyak

Pada akar, batang dan ranting kekurangan nutrisi bisa menyebabkan pertumbuhan terhambat karena nutrisi berkurang sehingga tidak bisa melakukan kegiatan fotosintesis.

Tidak hanya pada daun, akar, batang dan ranting saja tetapi bunga jambu bisa mengalami kerontokan. Hal ini akibat nutrisi yang ada pada bunga jambu berkurang, sehingga untuk mempertahankan kehidupannya bunga jambu memilih untuk merontokkan bunganya.

5. Penyerbukan bunga jambu

Penyerbukan bunga jambu menurut beberapa sumber bisa mempengaruhi kerontokan bunga jambu. Keadaan bunga jambu mudah rontok apabila tidak ada penyerbukan sedangkan saat bunga jambu terjadi penyerbukan maka rontoknya bunga jambu dapat berkurang.

Penyerbukan bunga jambu sangat memengaruhi kapan masa panen buah jambu.

Baca juga: Cara Budidaya Jambu Kristal

6. Angin

Bunga jambu bisa dengan mudah rontok apabila ada tanaman jambu diterpa oleh angin. Ini khususnya kondisi angin yang kencang justru mempercepat rontoknya bunga jambu.

Cara merawat bunga jambu agar tidak rontok

Dari beberapa alasan yang sudah disampaikan sebelumnya, berikut beberapa cara merawat bunga jambu agar tidak rontok.

Ilustrasi bunga jambu.SHUTTERSTOCK/KALE NAHANG Ilustrasi bunga jambu.

1. Kecukupan nutrisi

Kecukupan nutrisi pada tanaman jambu hampir sama dengan jenis tanaman lain. Melalui penambahan nutrisi dengan menggunakan pupuk alami dan kimia.

Pembuatan pupuk alami seperti cara membuat pupuk bokashi dari kotoran sapi dan pupuk cair bisa anda buat sendiri menggunakan bahan bahan yang ada di dapur.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mencegah Bunga dan Buah Cabai Rontok

Jika tidak ingin membuat pupuk alami, Anda tidak perlu khawatir, karena pupuk kimia bisa digunakan pada tanaman jambu.

Jenis pupuk yang bisa digunakan untuk tanaman jambu adalah pupuk NPK. Pupuk NPK adalah jenis pupuk kimia yang dapat memenuhi kebutuhan dasar tanaman jambu karena kebutuhan nitrogen, fosfor dan kalsium ada dalam pupuk NPK dengan jumlah yang pas.

2. Penyiraman rutin

Penambahan nutrisi memang penting, tetapi kandungan air pada tanaman jambu juga penting. Oleh karena itu, supaya bunga jambu tidak rontok, pastikan kecukupan air dengan cara penyiraman secara rutin.

Waktu penyiraman tanaman jambu bisa dilakukan ketika pagi dan sore hari.

Baca juga: Cara Menanam Bunga Jengger Ayam di Pot

Waktu tersebut adalah waktu yang tepat karena tanaman dalam kondisi untuk melakukan fotosintesis. Namun, Anda bisa menyiram tanaman jambu tergantung cuaca.

Apabila cuaca kering maka penyiraman bisa dilakukan cukup sering. Pastikan selalu tanah tanaman jambu dalam kondisi yang lembap.

3. Penyiangan

Penyiangan tidak hanya dilakukan ketika tanaman jambu terserang hama dan penyakit. Proses penyiangan adalah melakukan pemangkasan dan pemotongan ranting dan cabang tanaman.

Tujuannya untuk membantu pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.

Baca juga: Cara Membuat Perangsang Bunga dan Buah Pakai Micin

Ilustrasi jambu biji, pohon jambu biji.UNSPLASH/ANISA WULAN SARI Ilustrasi jambu biji, pohon jambu biji.

Cara ini sangat mudah, yakni dengan cara memotong ranting dan cabang yang usianya sudah tua sehingga nantinya cabang atau ranting baru dapat tumbuh. Dengan demikian bakal bunga pada cabang atau ranting baru bisa tumbuh dengan cepat.

Adapun cara membasmi hama bubuk kayu perlu anda lakukan karena hama ini biasa menyerang tanaman jambu.

4. Perbaikan kondisi tanah tanaman jambu

Kecukupan nutrisi dari tanaman jambu tidak hanya menggunakan pupuk tambahan seperti pupuk NPK, pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk kimia, namun juga perbaikan kondisi tanah tanaman jambu dengan membuat lubang tanam yang sesuai dengan kondisi akar tanaman jambu anda.

Apabila tanaman jambu sudah cukup besar, Anda bisa mengatur kegemburan tanah tanaman jambu dengan menghancurkan tanah di sekitar tanaman supaya tidak terlalu keras.

Baca juga: 5 Varietas Bunga Mawar yang Memiliki Karakter Unggul

Terkadang kondisi tanah yang terlalu keras membuat akar tanaman tidak dapat tumbuh. Padahal akar adalah bagian tanaman yang menopang sehingga dapat menahan tanaman.

5. Kawin silang

Karakteristik tanaman jambu untuk setiap jenisnya berbeda. Ada beberapa jenis jambu yang sulit menghasilkan bunga dan ada yang sangat mudah sekali menghasilkan bunga.

Selain itu, jenis bunga dari jenisnya sendiri tentunya memiliki karakteristik berbeda.

Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan perkawinan silang. Anda bisa menggunakan jenis jambu yang mudah berbunga dan tidak mudah rontok dengan jenis jambu dengan batang yang kokoh.

Kedua karakteristik ini diharapkan bisa menghasilkan jenis jambu yang bunganya tidak mudah rontok. Cara mencangkok jambu biji adalah salah satu budidaya secara vegetatif yang paling cepat menghasilkan buah pada tanaman jambu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau