Setelah dilakukan pemupukan dasar, buatlah bedengan berukuran tinggi sekitar 5 sampai 10 cm dan lebar sekitar 30 sampai 40 cm dengan panjang menyesuaikan lahan. Kemudian buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3 sampai 5 cm di sepanjang alur bedengan.
Benih jagung hibrida yang akan ditanam pastikan memiliki mutu yang baik. Benih jagung hibdrida dapat dibeli di toko pertanian.
Baca juga: Simak, 10 Penyakit Tanaman Jagung dan Cara Mengatasinya
Kemudian, tanamkan pada lubang yang sudah dibuat dengan diisi 2 biji per lubang tanam dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Maka, bibit akan tumbuh setelah berumur sekitar 47 hari.
Setelah biji jagung tumbuh sekitar 5 sampai 10 cm, maka lakukan perawatan secara berkala hingga masa panen tiba.
Lakukan penyiraman secara rutin setiap seminggu sekali atau sesuai kondisi lahan dan cuaca. Lakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jagung dengan interval setiap dua sampai tiga minggu sekali.
Setelah tanaman jagung berumur satu bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk NPK yang dicampur dengan pupuk ZA dengan perbandingan 3 : 1.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Jagung Kelebihan NPK
Bersamaan dengan pemupukan, lakukan pula penyiangan.