JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung (Zea mays) adalah salah satu jenis tanaman pangan penghasil karbohidrat. Tanaman jagung memiliki tinggi yang bervariasi, mulai dari 2 hingga 2,5 meter bahkan bisa mencapai ketinggian 12 meter.
Tangkai batang tanaman jagung beruas-ruas dengan ukuran sekitar 20 cm per ruas. Daun jagung tidak memiliki tangkai, tetapi memiliki lebar sekitar 9 cm dengan panjang sekitar 120 cm.
Jagung hibrida adalah jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil persilangan dua atau lebih varietas jagung yang memiliki sifat unggul dari masing-masing varietas yang disilangkan.
Baca juga: Cara Menanam Jagung agar Panen Melimpah dengan Sistem TOT
Sifat unggul jagung hibrida biasanya mampu bertongkol dua, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkol lebih besar, masa panen lebih singkat dan lain sebagainya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (23/12/2022), berikut langkah-langkah menanam jagung hibrida agar cepat panen.
Tanaman jagung dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan lahan yang terpapar cahaya matahari langsung minimal 8 jam per hari, memiliki kadar keasaman tanah (pH) 5,5 sampai 7,5, dan memiliki cukup kandungan unsur hara.
Lahan tanam juga harus dekat dengan sumber air untuk penyiraman serta memiliki tanah yang gembur. Tanah juga bisa dibajak terlebih dahulu agar gembur.
Baca juga: Tahapan Budidaya Baby Corn, Jagung Muda yang Rasanya Enak
Lahan yang akan dijadikan lahan tanam diolah terlebih dahulu. Tanah pada lahan digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak sembari dibuat alur-alur untuk pemberian pupuk dasar.
Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia. Selain itu, dapat pula dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit.
Setelah dilakukan pemupukan dasar, buatlah bedengan berukuran tinggi sekitar 5 sampai 10 cm dan lebar sekitar 30 sampai 40 cm dengan panjang menyesuaikan lahan. Kemudian buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3 sampai 5 cm di sepanjang alur bedengan.
Benih jagung hibrida yang akan ditanam pastikan memiliki mutu yang baik. Benih jagung hibdrida dapat dibeli di toko pertanian.
Baca juga: Simak, 10 Penyakit Tanaman Jagung dan Cara Mengatasinya
Kemudian, tanamkan pada lubang yang sudah dibuat dengan diisi 2 biji per lubang tanam dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Maka, bibit akan tumbuh setelah berumur sekitar 47 hari.
Setelah biji jagung tumbuh sekitar 5 sampai 10 cm, maka lakukan perawatan secara berkala hingga masa panen tiba.
Lakukan penyiraman secara rutin setiap seminggu sekali atau sesuai kondisi lahan dan cuaca. Lakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jagung dengan interval setiap dua sampai tiga minggu sekali.
Setelah tanaman jagung berumur satu bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk NPK yang dicampur dengan pupuk ZA dengan perbandingan 3 : 1.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Jagung Kelebihan NPK
Bersamaan dengan pemupukan, lakukan pula penyiangan.
Pemanenan jagung dapat dilakukan sesuai dengan tujuan. Jika ingin dijadikan jagung rebus, maka jagung dapat dipanen setelah berumur 65 hari.
Jika ingin dijual kering, maka tunggu hingga menua yaitu sekitar 90 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.