JAKARTA, KOMPAS.com - Sirih (Piper betle L) adalah satu jenis tanaman semak dan perdu. Namun, tanaman sirih juga banyak dijumpai di kebun dan halaman rumah.
Kebanyakan orang menanam sirih sebagai tanaman pelengkap taman dan tanaman obat. Bagian tanaman sirih yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/6/2023), sirih adalah tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tingginya dapat mencapai 5 hingga 15 meter.
Baca juga: 7 Daun yang Bermanfaat sebagai Obat Tradisional, Apa Saja?
Batang sirih berkayu lunak, berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur, berwarna hijau keabu-abuan. Daun sirih merupakan daun tunggal, tumbuh berseling, dan memiliki aroma yang khas.
Pangkal daun berbenatuk jantung atau agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepi dan permukaan daun rata, pertulangan menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua.
Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5 sampai 15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya bulat, berdaging, berwarna kuning hijau, menyambung manjadi bulat panjang, serta memiliki biji berbentuk bulat.
Tanaman sirih dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan bentuk daun, aroma dan rasa.
Baca juga: Cara Menanam Temulawak, Tanaman Obat yang Kaya Manfaat
Jenis-jenis tersebut adalah sirih jawa (berdaun hijau tua dan rasanya kurang tajam), sirih banda (berdaun besar, berwarna hijau tua dengan warna kuning di beberapa bagian, dan rasa dan bau lebih kuat), sirih cengke (daun kecil, lebih kuning dan rasanya seperti cengkeh), sirih hitam (rasanya sangat kuat dan digunakan sebagai campuran berbagai obat), sirih kuning dan sirih merah.
Jenis sirih yang dikunyah dengan pinang biasanya berwarna hijau muda dan rasanya kurang pedas.
Berikut cara menanam sirih untuk dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Tanaman sirih dapat tumbuh baik di daerah dengan iklim sedang sampai basah. Sirih dapat ditemui mulai dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Manfaat Binahong, Tanaman Obat Kaya Khasiat Kesehatan
Tanaman sirih menyukai tempat-tempat yang mendapat cahaya matahari penuh. Sirih dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan struktur sedang.
Sebaiknya sirih ditanam pada tanah yang subur, berhumus, kaya akan hara dan gembur.
Lahan yang akan ditanami sirih perlu dibersihkan dari gulma dan batu-batuan, dicangkul dengan kedalaman 20 cm. Setelah diolah, dibuat bedengan, kemudian dibuat lubang tanam dengan ukuran 80 cm x 40 cm x 60 cm.
Jarak tanam 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter. Satu bulan sebelum tanam, pada setiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 500 gram dan diaduk rata.
Baca juga: 9 Bunga yang Bisa Dimakan dan Memiliki Manfaat Kesehatan
Untuk menopang pertumbuhan batang dan sulurnya, tanaman sirih membutuhkan pohon tegakan, baik tegakan mati maupun hidup.
Untuk tegakan hidup dapat digunakan tanaman dadap, kelor, kayu kuda atau kapuk. Tanaman tegakan sebaiknya ditanam sekitar 15 cm dari tempat tanaman sirih agar perakaran sirih tidak terganggu.
Pembibitan sirih dilakukan dengan menggunakan stek sulur. Sebaiknya sulur yang akan dijadikan bibit telah mengeluarkan akar yang banyak dan panjang.
Sulur dipotong sepanjang 30 sampai 50 cm. Stek sulur ditanam di polybag yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Baca juga: 10 Manfaat Lavender untuk Kesehatan, Redakan Kecemasan hingga Insomnia
Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali sehari. Area pembibitan pun perlu diberi naungan.
Stek akan berakar dan siap dipindahkan ke area penanaman setelah berumur tiga sampai empat minggu.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit dalam polibeg dipilih yang pertumbuhannya baik dan seragam.
Bibit dipindahkan ke lubang tanam yang telah disiapkan dengan cara merobek salah satu sisi polybag. Tanah di sekitar bibit dipadatkan agar pertumbuhannya kokoh.
Baca juga: Cara Menanam Rosella, Bunga yang Penuh Manfaat untuk Kesehatan
Bibit yang telah ditanam disiram dengan air secukupnya.
Sebaiknya pemupukan tanaman sirih hanya menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang dari kotoran ayam akan mengakibatkan daun berwarna kekuning-kuningan, sedangkan pupuk kandang kotoran sapi atau kerbau akan menghasilkan daun berwarna hijau segar.
Apabila digunakan pupuk kimia, pupuk urea diberikan dengan dosis 50 kg per hektar pada saat penanaman dan 50 kg per hektar setelah tanaman berumur empat bulan. Pupuk TSP diberikan pada saat tanam dengan dosis 150 kg per hektar.
Pupuk KCl juga diberikan pada saat tanam dengan dosis 200 kg per hektar. Untuk membantu pertumbuhan cabang dan daun dapat diberikan pupuk daun.
Baca juga: Cara Menanam Sambiloto, Tanaman Herbal yang Memiliki Banyak Manfaat
Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 1,5 hingga dua bulan.
Gangguan pertumbuhan yang disebabkan serangan penyakit dan hama hampir tidak ditemui pada budidaya tanaman sirih.
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur setahun atau disesuaikan dengan kebutuhan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik daun yang telah tua dari cabang samping.
Daun sirih umumnya digunakan dalam keadaan segar. Kegiatan pascapanen yang dilakukan hanya pencucian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.